Sesi kedua, ruang kreatif santri meriah dengan kehadiran berbagai cerita pendek dan puisi yang lahir dari pena mereka sendiri.
Setiap karya dipublikasikan dengan bangga, dan mendapatkan apresiasi yang layak dalam sesi diskusi yang dipimpin langsung oleh Syamsul Ghufron.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami diajarkan cara menulis yang baik dan benar, serta bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah cerita yang menarik,” ungkap Ahmad, peserta.
Pondok An-Nahdloh sendiri tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas inisiatif Unusa dan Dr Syamsul Ghufron.
Mereka berharap kerjasama ini akan terus berkembang untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi pendidikan santri di masa depan.
Dengan adanya dukungan dari Unusa, kerjasama antara Pondok An-Nahdloh dan institusi pendidikan di Indonesia semakin erat. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi dan kreativitas santri, tetapi juga menjadi tonggak baru dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah, di mana generasi muda siap menghadapi tantangan global dengan kepala tegak dan hati penuh inspirasi.
“Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga memotivasi para santri untuk lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide dan perasaan mereka melalui tulisan,” ujar Ustaz Khoirul Umam, Kepala Sanggar Bimbingan SD-SMP Pondok An-Nahdloh, mengapresiasi tinggi kegiatan ini.
Dengan harapan untuk kerjasama yang berkelanjutan, Pondok An-Nahdloh dan Unusa menyuarakan komitmen mereka untuk terus memajukan pendidikan dan literasi, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di skala internasional. Ini adalah langkah konkret dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id