BERITABANGSA.ID, MALAYSIA – Pondok An-Nahdloh, Selangor, Malaysia, menjadi saksi kegiatan bersejarah ketika Dr Haji Syamsul Ghufron, bersama tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat internasional.
Tujuannya adalah memberdayakan 34 santri melalui pelatihan intensif dalam menulis kreatif.
Pelatihan digelar di sanggar bimbingan SD-SMP Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nahdloh ini bukan sekadar menyajikan teori, namun juga praktik langsung.
Para santri diajak untuk menggali potensi diri dalam bentuk puisi, cerpen, dan esai.
Doktor Syamsul Ghufron, seorang pakar pendidikan dan penulis berpengalaman, tidak hanya membagikan teknik-teknik menulis yang teruji, tetapi juga memberikan inspirasi kepada para santri untuk terus mengembangkan bakat menulis mereka.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para santri untuk terus mengembangkan bakat menulis mereka,” ujarnya dengan antusias.
Syamsul Ghufron tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan literasi konvensional, tetapi juga memberikan wawasan tentang pentingnya literasi digital di era modern.
Di sesi pertama, santri mendapatkan pemahaman mendalam tentang dasar-dasar menulis kreatif, termasuk pengembangan ide, plot cerita, dan penggunaan kata-kata yang efektif.
Mereka juga diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman mereka melalui puisi, sebuah teknik yang dianggap sebagai jendela jiwa.