Berita Utama

Puluhan Wartawan Dihalangi Saat Liputan di Unair, Buntut Polemik Pencopotan Dekan

212
×

Puluhan Wartawan Dihalangi Saat Liputan di Unair, Buntut Polemik Pencopotan Dekan

Sebarkan artikel ini
Puluhan wartawan
Prof dr Budi Santoso saat konferensi pers perihal pencopotan dirinya

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Puluhan wartawan dihalangi saat menghadiri konferensi pers Prof dr Budi Santoso perihal pencopotan dirinya sebagai Dekan Fakultas Kesehatan.

Hal itu terjadi usai Budi mengantarkan surat keberatannya ke Gedung Rektorat di Kampus C Unair, pukul 15.20 WIB, Senin (8/7/2024).

banner 300600

Setelah itu, dia dan tim advokasinya langsung bertolak ke Kampus A Unair untuk menggelar konferensi pers. Dia tiba pukul 15.40 WIB.

Namun begitu sampai di FK Unair, tiga gerbang masuk dan keluar ditutup dengan penjagaan ketat Satpam kampus dan dirantai.

Saat ditanya awak media, pihak sekuriti menyebut alasan penutupan karena perintah pimpinan.

“Atas perintah pimpinan dilarang masuk,” kata sekuriti berseragam hitam.

Saat ditanya siapa pimpinan yang melarang media untuk masuk ke area Kampus A, sekuriti itu kemudian terbata-bata, ia tak bisa menjelaskannya.

Tak lama, Budi yang sudah berada di dalam Kampus A kemudian berjalan keluar. Ia akhirnya terpaksa memberikan keterangan di tengah pedestrian.

“Enggak apa-apa, biar saya ke sana aja, saya di luar aja, saya yang tangung jawab semua,” ungkap Budi kepada sekuriti.

Kemudian Budi pun memberikan keterangan didampingi Tim Advokasi untuk Kebebasan Akademik (TATAK) yang terdiri dari YLBHI, LBH Surabaya, MHH PP Muhammadiyah, LBH AP PP Muhammadiyah, KIKA, CALS, Themis Indonesia, AIPKI, POGI dan SPK.

“Kami datang ke Kampus C tadi, ke kantor rektor, dengan niatan baik kami. Kami ingin mengantarkan sebuah surat,” kata Budi.

Budi mengatakan, dalam surat itu, ia mempertanyakan alasan dan prosedur apa yang digunakan rektor dalam pemecatannya. Sebab keputusan itu berlangsung begitu singkat dan cepat.

“Isinya klarifikasi dan mempertanyakan alasan dan prosedur apa yang diberlakukan kepada kami. Sehingga begitu singkatnya saya mendapatkan SK [pemecatan] tersebut,” ucapnya.

Dokter spesialis ahli obstetri dan ginekologi itu berharap, melalui surat itu ia berharap bisa memperoleh kejelasan. Ia juga ingin informasi di publik jadi jernih dan tak menimbulkan spekulasi.

“Jadi dengan harapan dan niat kami untuk mendapat kejelasan ini, kita harapkan bahwa hal-hal yang bersifat informasi yang ada di publik tidak menimbulkan spekulasi,” katanya.

Kita ingin Universitas Airlangga bisa maju dan berkembang. Rumah besar ini harus kita rawat, dengan hati yang lebar, pikiran yang matang dan jiwa yang tenang.

“Melalui surat ini pula, ingin bisa menjalin dialog dengan rektor, untuk menyelesaikan masalah ini secara baik-baik dan kekeluargaan,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *