Terkini

Demo PMII Berakhir Ricuh, Pintu Kantor Bupati Lumajang Roboh

109
×

Demo PMII Berakhir Ricuh, Pintu Kantor Bupati Lumajang Roboh

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan Kantor Bupati Lumajang berakhir dalam kekacauan, setelah sejumlah massa mengamuk dan merusak fasilitas negara.

Demo yang semula bertujuan menolak penghapusan tunjangan honor bagi guru non PNS di kabupaten ini, menjadi tidak terkendali ketika Penjabat (Pj) Bupati Lumajang sedang dalam dinas luar.

banner 300600

Massa yang terdiri dari mahasiswa dan aktivis PMII mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan yang dinilai merugikan pendidikan di Lumajang.

Mereka mengklaim bahwa penghapusan tunjangan honor tersebut akan menurunkan tingkat pendidikan di daerah itu.

“Sudah banyak yang kami upayakan untuk berdialog dengan pihak terkait, namun tampaknya tidak ada tanggapan yang memadai. Kami terpaksa melakukan demo untuk menunjukkan keberatan kami atas kebijakan ini,” ujar Shohibul, Ketua Komisariat PMII IAI Syarifuddin, Lumajang, Jumat (5/7/2024).

Namun, situasi berubah menjadi kacau saat sebagian demonstran mulai melempari kantor Bupati memakai batu dan botol plastik.

Beberapa fasilitas kantor bupati mengalami kerusakan parah akibat tendangan kaki dan goyangan tangan itu.

Kepolisian yang sudah bersiaga segera mengambil tindakan dengan menerjunkan water canon untuk mengendalikan massa yang semakin memanas.

Upaya keras kepolisian berhasil mencegah agar demo tidak meluas.

“Dalam situasi seperti ini, kami harus bertindak tegas untuk memastikan keamanan dan ketertiban umum tetap terjaga. Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis yang merusak fasilitas publik,” kata Kapolres Lumajang, AKBP M Zainur Rofiq.

Dari kejadian tersebut, terlihat pagar pintu masuk kantor Bupati Lumajang roboh akibat oyakan dari puluhan mahasiswa tersebut.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini dan telah menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku dalam kerusuhan tersebut. Mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, Plt Asisten Administrasi, Ahmad Taufik Hidayat menyatakan Pj Bupati, Indah Wahyuni dan Sekda Agus Triyono tidak bisa menemui para mahasiswa karena ada kegiatan di luar Kota Lumajang.

Taufik mengatakan telah mendengar aspirasi yang telah disampaikan oleh mahasiswa perihal penghapusan tunjangan guru honorer.

“Bu Pj sejak kemarin ada evaluasi kinerja. Kemudian dilanjutkan ada acara dengan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) bersama Pak Sekda terkait aset tindak lanjut beberapa waktu lalu,” jelasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *