Melalui Thoriq waktu itu, Pemkab Lumajang menghibahkan asetnya, yakni sebuah area bekas timbangan pasir di Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Maka Pemkab mencari lahan yang lebih representatif, termasuk aset yang dimiliki Pemkab di Desa Sumberjati. Aset itulah yang kemudian diputuskan digunakan untuk membangun gereja.
Selain gereja, Pemkab Lumajang juga akan membangun masjid di area yang sama. Selain untuk ibadah, masjid itu akan difungsikan sebagai sarana pembelajaran Alquran untuk anak-anak di desa setempat.
Namun ada usulan dari masyarakat dan tokoh masyarakat, karena tanahnya luas, maka sekaligus dibangun masjid yang tidak untuk salat Jumat. Karena sudah ada masjid di desa itu. Istilahnya Masjid Ghairu Jami.
Untuk membangun gereja dan masjid itu, Thoriq mengatakan, jika Pemkab Lumajang juga menyiapkan anggaran APBD Lumajang, sebesar Rp1,5 miliar. Dan pembangunan masjid dan gereja itu melalui tahapan mulai dari perencanaan dan lelang. Kedua tempat ibadah itu, dikerjakan mulai dikerjakan pada Mei, atau setelah lebaran Idul Fitri lalu.
Anggarannya murni dari Pemkab Lumajang Rp1,5 miliar. Masjid akan dikelola oleh tokoh agama dan pendidikan Alquran untuk anak belajar mengaji.
Gerejanya akan langsung dikelola oleh umat Kristen Pantekosta yang nantinya secara keseluruhan asetnya akan dihibahkan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
