Ramli menambahkan, di era gen z, program learning management system (LMS) menjadi pilihan tepat untuk sebuah lembaga pendidikan.
Bahkan satu program perangkat lunak berbasis web untuk memanajemen dokumentasi, pemantauan, administrasi dan distribusi konten pendidikan.
“Makanya untuk sekolah disarankan lebih baik LMS. Sehingga ketika anak-anak mau mengerjakan tugas atau membaca, tidak terganggu oleh iklan dan tidak mampir-mampir ke google atau situs lain,” jelasnya.
Keistimewaan dari LMS menurutnya, ketika siswa belajar satu materi dan belum selesai, murid tidak akan bisa melihat materi berikutnya. Di LMS ini tanpa ada iklan.
“Kendalanya adalah, sistem LMS ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi mudah-mudahan di Khadijah mampu mengatasinya,” harapnya.
Ketua Umum Yayasan Khadijah, Profesor KH Ridwan Nasir, kepada Beritabangsa.id, menyampaikan, pihaknya berupaya untuk menerapkan hal-hal yang positif demi terwujudnya mencetak generasi gemilang.
“Karena jika kita tidak mengikuti, yang jelas kita akan ketinggalan, namun kita juga harus memfilter mana yang kira-kira kita pakai dan mana yang tidak dipakai,” tuturnya.
Namun di sisi lain, kata KH Ridwan Nasir, siswa juga harus dibentengi dengan kearifan lokal, yakni akhlak yang terpuji dan tutur sapa yang baik.
Ia menambahkan, hal inilah yang menjadi ciri khas Yayasan Khadijah, di samping mencetak generasi yang ahli di bidang teknologi ataupun bidang lainnya, mereka juga dibekali dengan pendidikan agama yang berlandaskan ajaran ahlussunah wal jamaah.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
