Berbeda dengan Buasan, warga Dusun Blok Penang. Dalam pengurusan balik nama tanah atau membuat akte tanah, sudah 1-4 tahun lebih tidak kunjung selesai.
“Saya sudah bayar Rp12,5 juta waktu itu. Dan warga lainnya juga banyak yang mengurus dan tidak kunjung selesai juga,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Kedungjajang, Samsul Nurul Huda, menjelaskan jika pihaknya bertugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah desa.
“Untuk urusan internal keluarga dari Kepala Desa Grobogan, kami tidak bisa melakukan intervensi, tapi kalau urusan bantuan dan pengurusan akte nanti akan kami koordinasikan dengan pihak Kades Grobogan,” jelas Camat Kedungjajang.
Sedangkan berdasarkan penuturan Kades Grobogan, Edi Susanto, menyampaikan kepada Camat Kedungjajang dan di hadapan sejumlah warganya, menerangkan jika persoalan dari iternal keluarga yang membuat gaduh.
“Saya memohon maaf, atas kejadian yang membuat gaduh, dan itu tidak ada apa-apa, karena itu urusan keluarga. Foto yang beredar itu membuat gaduh, dan tidak benar adanya, ada editan dalam foto tersebut,” terang Kades Grobogan.
Yang jelas, kegaduhan itu hanya ada di internal keluarga saja. Menurut Kades Grobogan, Dia hadir di situ hanya untuk meminjam uang yang akan digunakan selamatan 40 hari orang tuanya.
“Kalau ada permasalahan PPAT, itu terkendala di kecamatan, karena Camat lama diganti, dan prosesnya lumayan lama sekitar 8-9 bulan. Belum lagi pajak, pembayarannya juga lama,” tambahnya.
Soal bantuan, pihak desa, kata Edi, pihaknya hanya mengusulkan saja, kalau ada pengurangan DTKS, itu yang tidak diketahui oleh pihak desa.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
