BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Siapa si raja topeng di era zaman kerajaan Majapahit ?
Raja diraja Majapahit mayoritas penari. Mulai dari Raden Wijaya hingga Prabu Brawijaya V, Bhre Wirabumi.
Siapa yang menjadi maestro topeng di era Majapahit? Dialah Eyang Purwo. Sosok pertapa dan abdi dalem yang namanya selalu ada di sejumlah era raja majapahit inilah the king of mask, raja topeng.
Eyang Purwo, bahkan peninggalannya berupa 33 karakter topeng di era 1900 an dirawat baik oleh keluarga Mbah Sukro, di sebuah desa terisolir, Jati Duwur, Kecamatan Kesamben, Jombang.
Nah, saat ini di era 2000-an, sudah keturunan ke-8. Baru saja, turunan ke-7 dari Eyang Purwo, yakni Mbah Sumarnu, di usia 106 tahun meninggal dunia, Rabu 17 April 2024 lalu.
Masih ada Mbak Sulastri Widiyanti. Generasi ke-8 yang menguri-uri peninggalan Eyang Purwo, yakni Wayang Topeng.
Pemuda setempat, Mas Hakim, pun bergerak melestarikan.
Melalui kerjabareng Yayasan Seni dan Budaya Purwo Budoyo, Sanggar Wayang Tri Purwo Budoyo, dan Komunitas Pemuda Peduli Desa- Panji Sekartaji Jati Purwo, PWI Jatim, media beritabangsa.id dan blok-a.com, menggelar Ki Purwo Heritage Festival 2024, 5-14 Juli 2024.
“Di acara itu akan diisi bazaar UMKM jajanan lawas, pameran benda pusaka, sarasehan budaya, jagong budaya, parade tari Jombang, kirab tari kelono massal, kirab kreasi topeng massal, peragaan busana lawas, kirab gunungan ritual ruwatan dan gebyakan wayang,” ujar Mas Hakim biasa disapa.
Dalam gebyakan acara topeng di sanggar Tri Purwo Budoyo Desa Jati Duwur Kesamben Jombang ini akan mengambil tema lakon : Maduretno Citrokelangenan. Sebuah cerita cinta epik latar zaman Majapahit era Hayam Wuruk.
Sementara itu Sulastri Widiyanti, Ketua Yayasan Purwo Budoyo, mengajak semua masyarakat Jatim berpartisipasi terutama di Jombang. Karena wayang topeng Jati Duwur bukan lagi milik lokal warga tapi sudah mendunia.
“Kita sudah warisan tak benda Nasional. Insya Allah, Unesco dan dunia mengakui kita,” ujarnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id