BERITABANGSA.ID – Pernahkah Anda merasakan nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu? Nyeri seperti ini bisa jadi disebabkan oleh saraf kejepit, yang dalam bahasa awam sering disebut urat kecetit. Kondisi ini terjadi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tendon, tulang rawan, atau tulang.
Saraf kejepit tidak boleh dianggap remeh. Gangguan saraf ini dapat muncul di berbagai area tubuh, mulai dari punggung bawah, leher, pergelangan tangan, hingga kaki. Tanpa penanganan yang tepat, urat kecetit bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saraf dan menimbulkan nyeri kronis.
Penyebab Saraf Kejepit
Ada berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya urat kecetit. Berikut beberapa penyebab utamanya:
Gerakan berulang: Melakukan gerakan yang sama berulang kali dalam jangka waktu lama, misalnya mengetik di komputer atau mengepel lantai, dapat menyebabkan otot dan tendon tegang sehingga menekan saraf.
Postur tubuh yang buruk: Kebiasaan duduk atau berdiri dengan posisi bungkuk atau condong ke depan dalam waktu lama dapat menekan tulang belakang dan saraf di sekitarnya.
Cedera: Cedera akibat terjatuh, terbentur, atau kecelakaan bisa menyebabkan jaringan di sekitar saraf bengkak dan menekan saraf.
Berat badan berlebih: Kelebihan berat badan memberi tekanan tambahan pada tulang belakang dan saraf, meningkatkan risiko terjadinya urat kecetit.
Penuaan: Seiring bertambahnya usia, tulang belakang dan sendi menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan terhadap cedera, sehingga risiko urat kecetit meningkat.
Kondisi medis tertentu: Artritis, penyakit diabetes, dan stenosis tulang belakang dapat menyebabkan peradangan atau penyempitan ruang di tulang belakang, yang menekan saraf.
Kebiasaan merokok: Merokok dapat memperlambat aliran darah ke saraf dan meningkatkan risiko kerusakan saraf.
Gejala Saraf Kejepit
Gejala saraf kejepit bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang terjepit. Berikut beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:
– Rasa nyeri, seperti tertusuk jarum, tajam, atau terbakar di area yang terkena saraf terjepit.
– Mati rasa atau kesemutan pada area yang terkena.
– Kelemahan otot pada area yang terkena.
– Kesulitan bergerak pada area yang terkena.
– Nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain.
