Eskalasi Konflik lebih Besar
Banyak pihak mengkhawatirkan eskalasi konflik kedua negara tersebut akan terus meningkat. Sebagai pembalasan, Israel kemudian menyerang Provinsi Isfahan di Iran pada Jumat (19/4/2024).
Namun, Israel sendiri tidak mengakui serangan tersebut sebagai pembalasan terhadap Iran.
“Israel sudah melakukan tindakan balasan dengan menyerang Isfahan meskipun tidak secara resmi mengatakannya. Saya kira Iran tentu akan melakukan tindakan balasan juga. Intinya, eskalasi ini akan terus meningkat meskipun upaya-upaya deeskalasi masih terus diusahakan,” lanjut Muttaqien.
Keterlibatan Aktor Negara Lain
Baik Iran maupun Israel keduanya tidak memiliki perbatasan secara langsung. Israel sendiri berbatasan secara langsung dengan Yordania, Suriah, Lebanon, dan Mesir. Oleh karenanya, serangan Israel terhadap Iran secara langsung akan melibatkan negara-negara tetangganya. Keterlibatan negara lain tentu akan memperluas jangkauan konflik.
“Jika konflik terus memanas, paling tidak negara-negara di sekitar Iran maupun Israel ikut terlibat ke dalam konflik. Selain itu, keterlibatan sekutu merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri. Misalnya Amerika sebagai sekutu Israel. Iran pun memiliki sekutu, seperti Houthi di Yaman maupun kelompok perlawanan di Iraq dan Lebanon,” paparnya.
Muttaqin juga mengungkapkan bahwa keterlibatan Amerika merupakan hal yang pasti. Amerika sebagai sekutu dekat Israel tentu akan membantu Israel baik secara langsung maupun tidak langsung, misal penyediaan data informasi dan perlengkapan militer.
Dampak Eskalasi yang Meningkat
Iran merupakan negara produsen minyak. Jika eskalasi terus meningkat, stabilitas Timur Tengah pun akan terdampak. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia bisa saja terjadi apabila pasokan minyak terganggu akibat konflik.