BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) berpendapat sertifikat halal tidak masuk akal jika diterapkan di Indonesia.
Hal ini direspon positif oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, Selasa (16/1/2024).
“Sertifikat halal saya setuju saja, ada banyak dana masuk dari sertifikat halal. Cuma kan gak masuk akal,” kata Cak Nun dalam satu acara, yang dikutip dari video yang diunggah di kanal Youtube SPASI pada 10 April 2021, lalu.
Cak Nun menganalogikan 90 persen yang melewati jalan raya di Kuala Lumpur dan Tokyo adalah mobil. Karena itu dibuat peraturan jika motor harus menyalakan lampu agar terlihat.
“Kalo ada motor bahaya. Maka harus menyalakan lampu jadi biar gak ada kecelakaan,” tambah Cak Nun.
Sementara itu, di negara Indonesia, motor banyak dan mayoritas. “Ngapain dinyalakan lampunya. Harusnya kan yang minoritas (mobil) yang menyalakan lampu,” imbuh Cak Nun.
Cak Nun melanjutkan analoginya, di Amerika masyarakatnya mayoritas tidak Muslim, makanannya mayoritas haram, maka dari itu diperlukan sertifikat halal. Sedangkan di Indonesia yang mayoritas Muslim, makanannya relatif halal, maka yang diperlukan sertifikat haram.
Ia pun akhirnya mengingatkan kepada jamaahnya jika lebih baik fokus mengejar Allah bukan mengejar surga.
“Kalau Anda cari surga, mungkin dapat surga tapi tidak dapat Allah. Kalau kamu cari Allah, hadiahnya surga,” bebernya.