Pendidikan

Tim KKN ITS Bantu Sertifikasi Halal UMKM Surabaya, Mojokerto dan Gresik

153
×

Tim KKN ITS Bantu Sertifikasi Halal UMKM Surabaya, Mojokerto dan Gresik

Sebarkan artikel ini
KKN ITS
Peserta Bersama Mahasiswa KKN Abmas, saat sosialisasi serfifikasi halal.

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) tematik halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang didampingi oleh Niken Anggraini Savitri,

mengawal beberapa UMKM di Surabaya untuk pengajuan sertifikasi halal produknya.

Scroll untuk melihat berita

Niken Anggraini Savitri, menuturkan kegiatan KKN ini merupakan respon
Perguruan Tinggi dalam membantu Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia.

“Pada program sertifikasi halal gratis (Sehati) ini agar mencapai target 10 juta sertifikasi halal pada tahun
2024,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Niken menjelaskan tidak hanya proses pendampingan pengajuan sertifikasi halal,
pihaknya juga membantu sosialisasi mengenai kebijakan yang akan mendatang dari pemerintah.

“Kewajiban untuk sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024 bagi produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman,” kata Niken kepada Beritabangsa.id, Kamis (30/11/2023).

Sosialisasi tersebut telah terlaksana sebanyak tiga kali.

Pertama pada Kecamatan Menganti- Gresik. Kedua pada Desa Ngembat, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Ketiga, Ampel, dan Semampir, Kota Surabaya.

“Di mana pada sosialisasi tersebut mahasiswa peserta KKN membantu menyampaikan kemudahan proses sertifikasi halal dan kewajiban sertifikasi
tersebut di tahun depan,” imbuhnya.

Melalui sosialisasi itu UMK diharapkan dapat menyadari pentingnya sertifikasi halal itu dan meningkatkan minat UMK dalam mengajukan
sertifikasi itu.

“Setelah melakukan kegiatan sosialisasi, kami mendaftarkan UMK yang tertarik mengikuti
sertifikasi halal melalui website SiHalal,” urai Niken.

Pada pendampingan ini mahasiswa peserta KKN berperan dalam membantu UMK membuat akun bagi pemilik bisnis dan menggunggah beberapa dokumen persyaratan yang
diperlukan seperti detail usaha, jenis bahan yang digunakan, KBLI, dokumen perizinan edar,
dan beberapa dokumen lainnya.

“Totalnya terdapat 15 UMK yang kami dampingi, dimana semuanya melalui jalur self-declare, sehingga mahasiswa berkunjung langsung untuk melakukan proses validasi dan verifikasi menuju lokasi produksi sebagai rangkaian dari proses pengajuan sertifikasi halal,” ucap Niken.

Niken juga menambahkan bahwa diharapkan melalui KKN ini selain menjadi pendukung program pemerintah, mahasiswa mendapat pengalaman untuk langsung berkontribusi terhadap
masyarakat sekitar.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *