Lebih lanjut Mas’ud mengungkapkan bahwa terdapat ketimpangan ekonomi kaya miskin, Timur Barat dan pekerja pemilik dimana keberagaman sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan disebabkan kondisi alamiah dan struktural.
“Islam adalah agama keselamatan dan perdamaian. Islam mengajak umatnya dan seluruh umat manusia lain, ajaran Islam yang Hakiki adalah agama yang memelihara Harmoni dan kerukunan” tegasnya.
Haji Taufik Ahmad Kusumah selaku Ketua Panitia Sarasehan, berharap anggota MUI, tokoh agama dan tokoh masyaraka bisa bersinergi mewujudkan harmonisasi kehidupan di Kota Malang.
“Jadi kami salah satu Ketua MUI bidang komisi ukhuwah Ulama-umara dan hubungan antar umat beragama ingin sekali agar harmonisasi kehidupan masyarakat kota Malang itu tetap terjaga dan terus kita tingkatkan,” kata Taufik.
Saat disinggung soal kegiatan terkait Pemilu 2024, dia memastikan tidak ada kaitan dengan Pileg dan Pilpres tahun depan.
“Bahwà di awal 2023, komisi kami mempunyai dua agenda. Pertama, dulu soal halal bi halal. Kedua, saresehan, mungkin situasi yang kebetulan saja,” tandasnya.
Hadir dalam saresehan tampak sejumlah tokoh yakni Kepala Bagian Kesra Pemerintah Kota Malang, Haji Mabrur, Ketua MUI Provinsi Jatim Prof Mas’ud Sai’d, Ketua Panitia MUI Kota Malang KH Ahmad Taufik Kusuma, Wakil Ketua MUI Kota Malang KH M Qusyairi, TNI-Polri, tokoh agama dan perwakilan ormas Islam Kota Malang. (Adv).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
