Kesehatan

Saat HKN, Bupati Malang Kaget Angka Stunting di Wajak dan Tumpang Tinggi

167
×

Saat HKN, Bupati Malang Kaget Angka Stunting di Wajak dan Tumpang Tinggi

Sebarkan artikel ini
Stunting Wajak
Bupati Malang H.M Sanusi (kanan) saat menyalami kader kesehatan didampingi Ketua DPRD kabupaten Malang Darmadi (kiri, baju putih) menghadiri Hari Kesehatan Nasional ke 59 di rest area Gubuklakah Poncokusumo

BERITABANGSA.ID – MALANG – Bupati Malang HM Sanusi merasa kaget angka stunting di Kecamatan Wajak dan Tumpang masih tinggi.

Demikian terungkap saat menghadiri dan membuka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 dan Hari Jadi Kabupaten Malang (Harjama) ke-1263 di rest area Gubuklakah, Poncokusumo.

Sanusi langsung meminta Kepala Puskesmas (Kapus) yang angka stuntingnya tinggi di Kecamatan Wajak dan Tumpang untuk mengajukkan proposal, dan meminta kader kesehatan segera menekan angka stunting.

“Saya minta Kapus Kecamatan Wajak dan Tumpang bikin proposal ajukan ke saya, saya minta Kapus bisa menekan ke zero stunting, nanti biayanya berapa saya yang tanggung, yang penting angka stunting di tahun 2024 bisa zero,” kata Bupati, di rest area Gubuklakah, Selasa (14/11/2023).

Bahkan Bupati meminta angka stunting di Kecamatan Wajak 400 jiwa dan Tumpang 509 jiwa pada 2024 bisa selesai.

“Saya juga minta para kader kesehatan membantu menurunkan angka stunting di Kecamatan Wajak dan Tumpang,” pinta Sanusi.

Stunting Wajak
Bupati Malang saat memberikan sambutan pada Hari Kesehatan Nasional ke 59

Bupati sudah berbicara dengan Ketua DPRD Kabupaten Malang akan pengesahan APBD TA 2024 untuk menaikkan insentif kader kesehatan menjadi Rp1 juta.

“Saya sudah ngomong sama Pak Ketua DPRD Malang Darmadi, Insyaallah dan doakan pada penetapan APBD tahun anggaran 2024, insentif kader kesehatan dinaikkan menjadi Rp1 juta, jadi ada kenaikan dari Rp15 miliar menjadi Rp25 miliar untuk 25 ribu kader kesehatan,” beber Abah Sanusi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Gunawan Joko Untomo mengatakan, untuk jumlah stunting di dua Kecamatan Wajak dan Tumpang diakui banyak, hal itu karena jumlah balitanya juga banyak.

“Jadi tadi Pak Bupati menyebutkan dari sisi jumlah, sedangkan dari kita Dinkes selain jumlah balita di dua kecamatan itu, kita akui jumlahnya memang besar angka stunting di dua kecamatan itu,” jelas Gunawan.

Gunawan menyadari meningkatnya angka stunting di dua kecamatan itu, ini menjadi tantangan dan prevalensi.

Prevalensi adalah angka kejadian penyakit yang diperoleh dari suatu survei, lalu dapat memperlihatkan ukuran beban penyakit dalam suatu populasi.

“Tapi dengan apa yang akan kita kerjakan di tahun 2024 mendatang, Insyaallah harapan Pak Bupati untuk menekan angka stunting serta kasus baru stunting akan bisa tertangani, selama tidak ada kasus stunting baru otomatis angka stunting yang ada akan turun dengan sendirinya,” tandas Gunawan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *