Bentor Juga Nerobos
Sejumlah video yang diterima wartawan juga terlihat beberapa kendaraan nekat menerobos proyek jalan cor beton yang masih basah di lokasi yang sama. Bahkan, sebuah becak motor terjebak di tengah-tengah cor beton jalan yang masih basah.
Salah satu warga di lokasi Elda Auliya (25) mengatakan, Kamis (26/10/2023) pukul 14.00 WIB, becak motor menerobos proyek jalan cor yang masih basah dari arah selatan ke utara atau dari Mojowarno menuju Mojoagung.
Tidak berselang lama, truk trailer bermuatan kayu gelondongan ikut menerobos jalan dan disusul kendaraan lainnya di belakang.
“Awalnya bentor yang lewat, habis itu truknya lewat dari arah utara. Tiba-tiba lewat dan berhenti, kemudian truknya mundur,” terangnya, di lokasi, Jumat (27/10/2023).
Ruas Jalan Raya Mojoagung-Mojowarno yang dilalui kendaraan itu baru dilakukan pengecoran sepanjang 50 meter.
Mulai dari Simpang Tiga Mojotrisno ke arah selatan. Sehingga, kendaraan yang dari arah selatan masih ada kemungkinan untuk lewat.
Elda menduga tidak ada petugas atau rambu di ujung jalan, sehingga banyak kendaraan yang menerobos proyek cor beton jalan.
“Harus tetap ada yang jaga di ujung jalan. Karena kan gak tau kalau mulai dicor yang jalan sebelah situ kan. Harusnya yang jaga lebih aware, biar warga yang lewat tau kalau jalan mulai dicor,” ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Jombang Agung Setiaji membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, ruas jalan Mojoagung-Mojowarno itu dilakukan pengecoran pada Kamis (26/10/2023) pukul 12.00 WIB. Dua jam setelah dilakukan pengecoran, sejumlah kendaraan tersebut menerobos jalan.
“Pengecoran itu dilakukan setelah dzuhur. Kejadian kendaraan masuk itu jam 2. Betul (cor beton masih basah, red),” ungkapnya.
Agung mengaku selama proyek berjalan sudah memasang rambu-rambu proyek, memasang pembatas dan menempatkan petugas jaga untuk menghalau kendaraan agar tidak melintas.
Namun, saat proyek pengecoran dilakukan, petugas yang jaga di ujung jalan ikut mengawal mobil molen berisi material cor beton ke titik lokasi pengecoran. Lantas saja, kendaraan bisa lolos dan menerobos jalan cor beton yang masih basah.
“Jadi di awal sudah ada rambu-rambunya. Ketika pelaksanaan proyek, ada yang membuka portalnya. Dan juga pengatur lalu lintasnya mengawal truk molennya, sehingga tidak ada yang jaga,” ucapnya.
Akibat kejadian itu, lanjut Agung, pelaksana proyek diperkirakan merugi sekitar Rp50 juta. Sebab kerusakan jalan cor beton mencapai 50 meter.
“Kerusakan sekitar 50 meter. Kalau kerugian sebenarnya bukan di kami, tapi di penyedia. Kemarin kita koordinasikan, mereka sanggup bertanggungjawab melanjutkan pekerjaan. Kerugiannya kemungkinan Rp50 jutaan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id