BERITABANGSA.ID – SURABAYA– Karyono, warga Dusun Sumberkembar/Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tak bermimpi bakal dipanggil polisi setelah menegur sopir truk galian C.
Dia mendapat surat panggilan klarifikasi dan permintaan keterangan dari Polsek Pacet, padahal dirinya bersama warga saat itu menegur truk angkutan galian c.
Dia diisukan menghajar sopir truk yang konon seorang kepala dusun di kampung sebelah.
Saat menegur sopir truk galian C yang meresahkan kala itu tidak sendirian.
Dia pun menceritakan kejadian itu berawal dari Karyono dan warga yang meminta agar truk pengangkut galian c tidak melewati jalur kampung.
Alasannya, di samping jalan rusak dan sempit, debunya mengganggu warga.
Mereka juga khawatir terjadi kecelakaan akibat banyak anak-anak yang lalu lalang bermain di jalan ini.
Menurut Karyono, ia dan warga keberatan jika banyak truk lewat jalan kampung, Karena hal itu membahayakan anak-anak mereka, apalagi kondisi jalan jadi rusak.
“Saat ada mobil truk lewat ternyata sopirnya Kepala Dusun Jinggring, bernama Muntholib, saya tegur dengan nada landai disaksikan warga. Yang intinya saya minta tolong jangan lewat jalan sini,” tutur Karyono ditemui Beritabangsa.id bersama 8 warga di Kantin Polda Jatim.
Tanpa diduga sopir Muntholib langsung meradang dan membentak warga dengan nada menantang.
“Saya disuruh Pak Lurah, kalau kalian tidak terima, silakan lapor ke Pak Lurah atau kalau demo, demo sekalian,” tukas Muntholib bernada tinggi.
Usai kejadian itu Karyono langsung menemui Pak Lurah, melaporkan kejadian dan klarifikasi masalah.
Saat ditemui itulah, Lurah Sumberkembar menyampaikan, masalah ini jangan dibesar-besarkan dan kedua belah pihak bisa saling memaafkan.
“Nanti saya sampaikan ke yang bersangkutan untuk tidak memperpanjang masalah ini,” tutur Lurah, ditirukan Karyono.
