BERITABANGSA.ID – SAMPANG – Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang mengajak masyarakat tidak memilih capres yang mempolitisasi agama sangat disayangkan oleh Sekretaris Dewan Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Omben, Selasa (3/10/2023).
Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengingatkan kepada masyarakat untuk cerdas memilih di pemilihan presiden dan wakil presiden tahun depan mendapat kritikan dari berbagai kalangan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bahkan salah satu pengurus DPAC PKB Omben juga menyayangkan.
Pernyataan Menag Yaqut diungkapkan saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila Solo, Jumat (29/9/2023) pekan lalu.
Saat itu Menag Yaqut mengingatkan agar masyarakat tidak asal memilih calon presiden pada Pilpres 2024. Menurutnya, penting untuk melihat rekam jejak Capres.
“Oleh karena itu bapak ibu sekalian, saya berharap nanti bapak ibu sekalian dalam memilih pemimpin negeri ini untuk 2024-2029 benar-benar dilihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya,” katanya dikutip dari detikJateng.
Atas pernyataan itu salah satu pengurus DPAC PKB Omben Mumfarid mengatakan, bahwa politik itu pasti akan melahirkan perpecahan. Dia menyayangkan kenapa menteri agama terlibat di salah satu pecahan itu. Bukan mempersiapkan untuk jadi perekat pasca perpecahan
“Ini menunjukan bahwa beliau (Menteri Agama) sedang tidak dalam posisi netral. Jadi sangat wajar kalau orang menganggap menteri agama sedang mengajak orang untuk memilih ini dan jangan memilih yang itu,” ujarnya kepada wartawan Beritabangsa.id
lebih lanjut Ustaz Mumfarid- sekretaris PAC PKB Omben itu mengatakan sampai saat ini dari ketiga kandidat Capres belum ada yang melakukan politik SARA.
“Menurut saya walau sedikit malah Ganjar yang sudah mengarah ke politik identitas dengan menggunakan azan RCTI sebagai media kampanye,” ungkapnya.
Mumfarid mengatakan bahwa seharusnya sebagai Menteri Agama jika ingin menyarankan masyarakat, cukup dengan jangan memilih calon yang track record-nya tidak baik, tidak perlu ditambahi dengan kata kata lain yang menyudutkan salah satu pasangan calon.
“Boleh mengingatkan semua masyarakat untuk tidak memilih Paslon yang track record-nya tidak baik, tapi jangan pakai kata-kata yang ganteng, yang ini dan itu, jangan mengarah ke Paslon tertentu, tapi semua paslon,” tegasnya.
Ustaz Farid – Sekretaris PAC PKB Omben ini- berharap dengan pernyataan dari Menteri Agama itu, Gus Yaqut Cholil Qoumas tidak memanfaatkan Ansor demi kepentingan politiknya.
“Semoga menteri agama tidak memanfaatkan Ansor untuk kepentingan politiknya,” tutupnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id