BERITABANGSA.ID – LEBONG – Ketua Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Lebong Yudi Hariansyah, akan memperkarakan ke jalur hukum oknum yang mencatut Badan Penelitian Aset Negara.
Pernyataan itu disampaikan setelah mendengar kabar yang disiarkan mediapurnapolri.net yang memuat berita berjudul “BPAN desak Kapolda tangkap oknum polisi terima setoran emas ilegal di Kabupaten Lebong.”
Dikonfirmasi wartawan beritabanga.id melalui saluran WhatsApp, dia mengatakan menjabat pengurus BPAN sejak 2019 tapi kenapa dia malah tidak tahu.
Kata dia itu artinya ada orang yang mengaku-ngaku dari pengurus atau ketua BPAN untuk kepentingan pribadi.
“Mereka menyebut nama BPAN, sedangkan saya pengurus BPAN sejak 2019, kok saya tahu ada pengurus BPAN yang baru. Jika pencatutan nama BPAN tidak sesuai aturan maka masalah itu kita bawa ke jalur hukum,” tegasnya.
Secara terang-terangan, Yudi menyebut dirinya tidak pernah berkomentar atas nama Badan Penelitian Aset Negara kepada media.
Jika ini meresahkan masyarakat maka kami harapkan pihak aparat penegak hukum ikut menyelesaikan persoalan ini, agar konflik di tengah-tengah masyarakat Lebong tidak terjadi.
Sebab itu, Yudi, mengatakan BPAN tidak terima nama organisasi dicatut bila tidak sesuai aturan yang ada.
Meski demikian, Yudi sendiri tidak mempermasalahkan jika BPAN bersuara, namun jika ini pencatutan nama BPAN mengarah ke negatif pihaknya tidak bertanggungjawab.
“Saya perlu tegaskan akan saya bawa ke jalur hukum oknum yang mencatut nama BPAN,” tutup Yudi.
Yudi Hariansyah, mendukung pemerintah mencari jalan keluar penambang emas ilegal agar mampu diberdayakan dan legal.
Sehingga ekonomi masyarakat penambang emas liar itu menjadi sejahtera.
“Kasihan masyarakat penambang emas tradisional jika tidak ada solusi dari Pemkab Lebong,” kata Yudi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
