BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Sebanyak 85 anak dari keluarga tidak mampu di kawasan Gunung Anyar Surabaya mengikuti khitan massal yang digelar Komunitas Bikers dan Paguyuban Perawat dan Tenaga Medis Surabaya.
Khitanan massal gratis ini diwanrnai aksi berontak dan tangis histeris anak-anak saat memasuki ruangan sunat. Bahkan, di antara mereka ada yang ingin kabur karena takut disunat.
Aksi berontak dan meronta-ronta seorang anak ini terjadi saat dibawa orang tuanya masuk ke dalam ruangan tindakan.
Acara digelar di Pendapa Kecamatan Gunung Anyar Surabaya.
Melihat anak menangis dan hendak kabur, orang tuanya terpaksa memegangi agar sang anak tidak lari.
Tak hanya satu anak yang berontak dan menangis histeris, namun beberapa dari mereka takut akibat terpengaruh lainnya.
Salah satunya, Rindra. Bocah asal Gunung Anyar ini tidak berani masuk ke ruangan sunat. Meski orang tuanya merayu dia meronta.
Anak berusia 8 tahun ini masih asyik bermain game handphone di tangannya.
“Tadinya dia minta sendiri ikut sunat massal karena banyak temannya ikut. Tapi sampai di sini melihat banyak anak nangis maka dia takut,” ungkap Tantowi, ayah Rindra.
“Saya biarkan dulu main game biar gak tegang, biar rileks, biar gak takut lagi disunat,” ujarnya.
Paguyuban Perawat dan Tenaga Medis Kota Surabaya, ini ingin membantu warga untuk mengkhitankan anaknya secara gratis.
“Bhakti sosial massal ini untuk warga Surabaya dan sekitarnya kerjasama dengan Lions Club Sidoarjo dan komunitas lain. Kita difasilitasi Pak Camat dan tenaga medis di Kota Surabaya,” ujar Bambang Udi Ukoro, koordinator bhakti sosial ini.
“Khitan massal selain membantu masyarakat tidak mampu juga wujud kepedulian komunitas bikers moderland FKPPI Jawa Timur,” ungkap Bambang Udi Ukoro.
Selain khitanan massal, acara ini diramaikan bazar UMKM dengan produk paket sembako murah.
Selain itu, anak-anak yang mengikuti khitanan massal ini mendapat paket sembako, sarung, busana muslim dan uang.
Aksi serupa akan digelar di wilayah lain di Kota Surabaya secara periodik dengan sasaran keluarga tak mampu.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
