Terkini

4 Solusi Permasalahan Ruang Udara di Bandara Kediri

385
×

4 Solusi Permasalahan Ruang Udara di Bandara Kediri

Sebarkan artikel ini
Bandara Kediri

Solusi kedua, memakai sistem blok waktu terhadap pesawat yang akan lepas landas (take off) maupun mendarat (landing).

“Baik dari maupun ke bandara,” ujarnya.

Ketiga, Eris yang mengantongi 2200 jam terbang di berbagai jenis pesawat tempur, mulai dari F-86 Sabre, T-33 Shooting Star, F-5 Tiger hingga F-16 Fighting Falcon dari Lanud Iswahjudi, meminta Kemenhub harus memfasilitasi instalasi radar yang akan mengcover seluruh wilayah udara di langit wilayah Kediri.

Menurutnya radar sangat penting untuk mengatur lalu lintas udara.

“Agar wilayah udara dapat digunakan secara bersama-sama, baik oleh penerbangan sipil maupun militer,” katanya.

Keempat, Eris mengutarakan Kemenhub perlu membuat rute udara (air route) untuk kedatangan (coming) dan keberangkatan (going) dari dan ke bandara.

“Tentu saja yang tidak mengganggu prosedur penerbangan TNI-AU,” ujarnya.

Eris mengharapkan keempat saran dapat dijadikan pertimbangan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders).

“Semoga ketika negosiasi dilakukan antara pihak bandara dan TNI-AU dapat menghasilkan win-win solution,” katanya.

Terakhir, Eris mengingatkan Lanud Iswahjudi yang dikenal dengan “Home of Fighters” merupakan jantung pertahanan udara nasional.

Dia mengharapkan semua pihak teliti dan penuh kehati-hatian serta didukung oleh data yang komprehensif ketika bernegosiasi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60