Tukining mengatakan, sejak kesulitan air dirinya harus membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan masak dan minum. Dalam sehari, ia harus membeli 3-4 galon air. Sedangkan, harga 1 galon isi ulang sekitar Rp 5 ribu.
“Saya senang dapat kiriman air, ini buat masak dan minum. Biasanya ya saya beli air galon 3-4 kali,” ucapnya.
Kegembiraan juga dirasakan Satini (43). Ia mengaku terbantu dengan adanya kiriman air dari Satlantas Polres Jombang. Sebab pada musim kemarau ini, ia kerap kali harus mencari air bersih untuk masak dan minum ke dusun lainnya.
“Cukup terbantu. Biasanya nyari air di Dusun Geseng, jaraknya 5 Km. Sehari bisa ambil air sampai 5 jerigen,” ucapnya.
Kepala Dusun Bedander Riyono mengungkapkan, sudah 2 tahun lalu desanya mendapatkan bantuan program Pamsimas untuk kebutuhan air. Hanya saja, air yang keluar berbau dan rasanya payau saat musim kemarau.
“Di Desa Manduro itu awalnya sangat kekurangan air. Tapi beberapa waktu lalu itu dapat bantuan pamsimas. Cuman rasa airnya itu payau dan sedikit bau. Sehingga kalau digunakan untuk masak dan minum itu tidak memenuhi syarat. Kalau hanya untuk mandi dan minum ternak sudah tercukupi,” terangnya.
Karena itu, lanjut Riyono, sebanyak 1.060 warga di Dusun Bedander perlu dibantu suplai air bersih setiap harinya. Dengan adanya bantuan air bersih dari Satlantas Polres Jombang ini, Riyono mengaku sangat membantu kebutuhan warganya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satlantas Polres Jombang yang telah memberikan bantuan kepada warga kami, khususnya Dusun Bedander ini. Apalagi ini juga ada bantuan sembako juga. Ini sangat amat bermanfaat bagi warga Bedander,” ucapnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
