BERITBANGSA.ID – SURABAYA, Sebanyak 4 mahasiswa dan 2 dosen dari Prodi Keperawatan menjalani praktik lapangan di Rumah Sakit di Malaysia selama dua minggu, tepatnya di Al Sultan Abdullah Hospital, milik Universiti Teknologi Mara (UiTM).
Mereka mengikuti program pelayanan kesehatan masyarakat Internasional (International Community Health Service Program).
“Kami mengajak empat mahasiswa dari semester berbeda untuk mengetahui sekaligus membandingkan sistem perkulaiahan dan praktik di sana, khusunya untuk mahasiswa keperawatan,” kata Siti Nur Suhasina, Jumat (8/9/2023).
Program ini menjadi tuntutan di era global, perguruan tinggi dituntut meningkatkan daya saing menuju perguruan tinggi kelas dunia (world class university) melalui proses praktik lapangan di luar negeri.
Globalisasi tidak hanya berdampak ke sektor ekonomi saja, namun seluruh elemen kehidupan manusia.
Maka perguruan tinggi harus memberikan bekal cukup mahasiswa sebelum tugas di lapangan, berupa pengabdian masyarakat.
Melalui kegiatan ini, kata Suhasina, Unusa diharapkan dapat meningkatkan daya saing kompetitif lulusan dan dosennya.
Apa yang diraih ?
“Banyak hal kami peroleh, antara lain tentang pembelajaran yang kami rasakan berbeda, antara yang diterapkan di Unusa dengan di Kampus UiTM. Di sana sejak awal di tahun ke-3 mahasiswa sudah dikenalkan dengan praktik lapangan, setiap mata kuliah ada praktiknya, sementara di Unusa baru tahun ke-5 mahasiswa praktik di laboratorium dan rumah sakit,” kata Priyagung, mahasiswa program profesi Ners.
SKS yang ditempuh juga berbeda, Khoirun Nisa Ramos Kosta menambahkan.
“Mereka hanya menempuh 137 SKS untuk menyelesaikan S1 Keperawatan, di Unusa sebanyak 144 SKS. Mereka tidak ada ujian kompetensi yang dilakukan oleh asosiasi, sedang di Indonesia mahasiswa keperawatan harus lulus dalam mengikuti ujian kompetensi yang diadakan oleh asosiasi, dan setelah lulus wajib untuk mengambil Pendidikan Profesi Ners, selama satu tahun,” kata Khoirun Nisa Ramos Kosta, mahasiswa asal Timor Leste, yang kuliah di Unusa.
Dikatakan Khoirun Nisa, ia sangat bersyukur mengikuti program di UiTM itu.
“Saya bisa memperoleh sertifikat praktik lapangan di Malaysia sekaligus di Indonesia asal kampus saya, Unusa. Tentu pengalaman ini tidak mungkin saya peroleh jika tidak kuliah di Unusa,” katanya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
