Mereka membawa 20-30 bungkus sego berkat yang ditata dalam tiga tampah (masing-masing tampah berisi 10 bungkus sego berkat)
Bupati Blora, H Arief Rohman yang hadir langsung di acara itu mengatakan, tasyakuran HUT Kemerdekaan RI di Blora kali ini dilaksanakan dengan konsep baru. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan nguri-uri peninggalan budaya tak benda berupa Gas Deso yang dilaksanakan di Bumi Blora.
“Masyarakat sangat antusias sekali acara yang diikuti 5731 peserta dengan mengenakan pakaian adat Samin, yakni berpakaian serba hitam lengkap dengan ikat kepala. Duduk bersila memenuhi sepanjang jalan Pemuda Blora, mereka membawa 9.640 nasi berkat yang dibungkus dengan daun jati. Ini di luar prediksi, karena ada tambahan baik jumlah nasi berkat maupun pesertanya,’’ ucap Bupati yang akrab dipanggil Gus Arief itu.
Gus Arief menambahkan, Gasdeso yang selama ini dilaksanakan di semua pelosok pedesaan mempunyai punya makna kebersamaan, kerukunan. Saling memberi dan menerima dengan ikhlas dan riang gembira.
Gasdeso Kabupaten Blora itu menyajikan sekitar 9.640 bungkus sego berkat, diikuti 369 dinas, instansi, lembaga, kecamatan, pemerintah desa, dan kelurahan. Sementara hadir, seluruh unsur pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat dan masyarakat umum dengan mengenakan pakaian adat Samin.
“Terima kasih kepada tim MURI yang telah berkenan hadir dan mencatat kegiatan hari ini. Semoga bisa memecahkan rekor. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Blora atas kontribusinya dalam mendukung terselenggaranya pemerintahan yang baik, meski masih banyak yang perlu ditingkatkan,” tutur Bupati Arief.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id