Fakta Unik Saat Curi Motor, Ternyata Bannya Bocor
Ditangkapnya dua pemuda di Dusun Surabayan, Desa Tengaran, Kecamatan Peterongan, memunculkan fakta unik. Keduanya ditangkap dengan mudah oleh warga jadi sasaran amuk massa karena kecerobohannya sendiri mencuri sepeda motor yang tengah berada di tukang tambal ban dan kondisinya bocor.
Salah satu saksi mata menceritakan, pencurian yang dilakukan dua pemuda itu memang terbilang nekat. Aksi pelaku itu, dilakukan di Dusun Kandang Sapi, Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben.
“Jadi dua pelaku itu kan awalnya ngamen dia, di Kedungbetik, makanya salah satunya waktu ditangkap masih bawa gitar kecil itu,” terang Amirul Umam, salah satu saksi mata kejadian.

Dua pemuda itu, awalnya mengamen di salah satu rumah warga yang memiliki usaha tambal ban. Keduanya, kemudian melihat sebuah motor Honda Vario 160 yang sedang terparkir dengan kunci menempel.
“Motor itu memang lagi bocor dan ditambalkan di situ, saat tahu ada peluang, mereka pura-pura minta air ke pemilik tambal ban. Saat diambilkan di dalam, malah motornya dibawa lari itu,” imbuhnya.
Pemilik bengkel pun mencari motor yang hilang itu. Sementara kedua remaja tanggung pelaku pencurian itu, membawa lari sepeda motor dalam kondisi ban bocor itu ke Dusun Surabayan, Desa Tengaran yang lokasinya bersebelahan. Dusun ini, hanya terhalang tol saja dengan Dusun Kandang sapi.
Sampai di Surabayan, keduanya menaruh motor curian itu di bengkel tambal ban lain. Namun posisi plat nomornya sudah dilepas seluruhnya. “Di sini ditambalkan lagi, di sebelah rumah saya ini. Mereka pun ngamen lagi untuk membayar uang tambal ban Rp 15 ribu itu, karena mengaku tidak membawa uang,” lontar pria yang juga Sekretaris Desa Tengaran ini.
Karuan saja, baru ngamen di dua rumah, pemilik bengkel tambal ban di Kandang Sapi bersama beberapa orang memergokinya. Tanpa banyak omong, pemilik tambal ban di kedungbetik dan rekannya pun memukuli keduanya di lokasi. “Ya setelah itu dipukuli terus saya amankan sama warga di balai desa itu,” tambahnya.
Dalam pengakuannya, keduanya pun disebut Amirul mengaku telah beberapa kali melakukan hal serupa. Hal yang sama, juga disampaikan warga setempat. “Jadi dia ini mengaku sudah 3-4 tempat berbuat begini. Bahkan tadi ada yang laporan burung kenarinya juga hilang,” tambahnya.
Dua pengamen yang juga pelaku curanmor itu, disebut Amirul masih berusia sangat belia. Antara 19-22 tahun. “Ngakunya yang kecil itu dari Trowulan, tapi tinggalnya di Rejosopinggir, Tembelang, kalau yang besar ngakunya dari Tanggalrejo, Mojoagung,” imbuhnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id