Menurut Nyimas, sebelum adanya pelatihan digital marketing melalui platform Etsy, peserta sebenarnya sudah mampu melakukan digital marketing pada platforn lain. Seperti Lazada, tokopedia dan shopee, yang lebih menyasar pada pasar dalam negeri.
“Untuk memperluas jejaring pemasaran hingga luar negeri, tim peneliti mengajarkan pemasaran melalui etsy ini, sehingga peluang mendapatkan klien lintas negara menjadi lebih terbuka,” tandasnya.
Dikatakan, pelatihan ini menghadirkan khusus narasumber yang berpengalaman dalam jual-beli melalui Etsy.
“Harapan kita, peserta dapat belajar secara efektif dan efisien untuk meniti sukses dalam dunia pemasaran dan usaha penjualan produk yang dibuatnya sendiri,” jelas Nyimas.
Karena itu, melalui program hibah yang didapatkan, tim peneliti ini berharap bisa mendapatkan proyek lanjutan hingga benar-benar bisa membangun kemandirian peserta dalam berusaha.
“Output ke depannya, diharapkan bisa terbentuk unit usaha tersendiri yang dikelola melalui keberadaan BUMDes setempat, apalagi, beberapa produk unggulan warga desa setempat juga sudah dibuat sebelumnya, seperti tas rajut. Tim peneliti juga berharap, kreasi batik eco-print selanjutnya bisa dikembangkan menjadi kerajinan lain yang lebih kreatif, seperti tas, kerudung, atau lainnya,” pungkas Nyimas Nadya.
Pelatihan ini diikuti setidaknya 10 (sepuluh) peserta, yang tergabung dalam Kelompok Sari Alam warga desa setempat.
Karena waktu pelatihan yang terbatas, tim peniliti Departemen Sosiologi FISIB UB ini beranggapan, nantinya masih perlu pelatihan dan pendampingan lebih lanjut bagi peserta.
Fasilitasi pelatihan digital marketing ini, diketuai Nyimas Nadya Izana, peneliti dari Departemen Sosiologi UB Malang dengan anggota Lolita Puspa Siwi dan Anik Susanti.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
