Di sepanjang trotoar Alun-alun Jombang ini, terdapat sekitar 8 pohon tabebuya yang sedang bermekaran. Warnanya masih ada dua yang terlihat, yakni merah dan putih.
Sementara itu Miftahul Ulum, Kepala DLH Jombang menjelaskan jika bunga dengan nama latin Handroanthus chrysotrichus ini memang sedang mekar-mekarnya. Di Alun-alun sendiri, bunga tabebuya ditanam sejak 2015 lalu.
Menurutnya, bunga tabebuya memerlukan sinar matahari terik agar bisa mekar sempurna. Sehingga bunga tak akan bertahan ketika musim hujan datang.
“Biasanya kalau sudah musim kemarau seperti ini, bunga-bunganya itu mulai bermekaran. Tapi kalau sudah ada mendung, terus hujan pasti rontok, atau bunganya tidak maksimal,” katanya.
Bunga sejenis telah ditanam di beberapa titik di dalam kota dan semua sedang mekar maksimal bulan ini. “Ada lagi di Jl Wahid Hasyim, utaranya perempatan tugu, serta di Jl R Wijaya dekat Kantor Kelurahan Kepanjen ke timur,” bebernya.
Di dua titik lain, bunga tabebuya ditanam sejak 2018 lalu sehingga bunganya belum sebanyak di Alun alun Jombang. “Yang paling besar di alun alun, karena paling tua dan paling banyak titik penanamannya,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
