BERITABANGSA.ID – LUMAJANG – Penghargaan Swasti Saba merupakan penghargaan yang diberikan setiap 2 tahun sekali oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kepada kota/kabupaten yang berhasil menyelenggarakan program tatanan kabupaten/kota sehat (KKS).
Ketua Forum Lumajang Sehat (FLS) Kabupaten Lumajang, Nurul Hayati,
berharap Pemkab Lumajang meraih penghargaan swasti saba wistara.
“Verifikasi secara nasional untuk memperebutkan penghargaan swasti saba wistara, wiwerda dan padapa, namun itu tergantung skor nilai yang raih Lumajang nanti, semoga dapat skor yang bagus,” jelasnya, Selasa (25/7/2023) siang tadi.
Sejak 2007- 2017 Kabupaten Lumajang, kata Nurul, pernah meraih penghargaan tertinggi dari Presiden RI, yaitu Swasti Saba Wistara secara berturut-turut.
Sayangnya, sejak 2019 sampai saat ini ada perubahan instrumen penilaian Kabupaten Sehat yang mempersyaratkan adanya ODF dan pemberlakuan level PPKM Covid-19.
“Ya semoga tahun ini bisa mendapatkan penghargaan lagi dari Presiden RI,” harapnya.
Penilaian ini, kata Sekretaris FLS Kabupaten Lumajang, Endro, setiap tahun genap dilakukan verifikasi tingkat provinsi, sedangkan tahun ganjil verifikasi dilakukan oleh pusat.
“Lumajang dinyatakan telah lolos dokumen, dan hari ini verifikasi lanjutan secara hybrid. Nantinya kabupaten/kota akan diberi penghargaan. Jika meraih nilai 71-80 berupa swasti saba padapa, nilai 81-90 untuk swasti saba wiwerda dan 91-100 untuk swasti saba wistara,” katanya.
Kata Endro, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, telah memberi paparan pelaksanaan Kabupaten Lumajang Sehat, dan dilanjutkan FGD pada pembina teknis, Forum Lumajang Sehat, Forum Komunikasi Desa Sehat dan Pokja Desa.
“Lumajang selama ini sudah meraih 5 kali, penghargaan Swasti Saba Wistara. Semoga kali bisa meraihnya kembali,” imbuhnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
