Selain itu, lanjut Laily, tema Stop Bullying ini juga merupakan amanah dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa, yang juga alumni dari Yayasan Khadijah.
“Kami di sini sangat menghargai kebahagiaan anak, yang mana kebahagiaan anak ini dipengaruhi oleh mental dari teman, dari sekeliling dan terlebih dari para guru,” tuturnya.
Maka dari itu, masih kata Laily, pihak sekolah sangat menolak terhadap pembulian ataupun ancaman terhadap para siswa seperti yang sedang marak di media sosial yang nantinya hal ini akan berdampak pada mental spiritual mereka.
Bentuk deklarasi penolakan terhadap pembulian ini ditunjukkan dengan penandatanganan para siswa SMA Khadijah pada kain putih yang terbentang mengitari lapangan di depan sekolah.
Keceriaan dan kebersamaan antar siswa tampak saat mereka menandatangani kain putih tersebut yang disertai dengan kata-kata motivasi.
Selain itu pada MPLS tahun ini siswa SMA Khadijah menanam pohon Tabebuya di lapangan sekolah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang sehat, bersih dan sekaligus menjaga keindahan sekolah.
Maghfirah Devi, salah satu siswa SMA Khadijah, menyampaikan, dengan adanya penandatanganan anti bullying ini, ia berharap agar lingkungan belajar mereka bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk menimba ilmu.
“Di sini kita memiliki kesetaraan yang sama, tidak peduli dari suku mana, status sosialnya gimana, kita adalah satu, siswa Khadijah yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah,” pungkasnya.
Di saat yang sama di gedung aula, kurang lebih 150 siswa SMP Khadijah tengah mengikuti MPLS dengan pengenalan para dewan guru beserta mata pelajaran yang akan diajarkan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
