BERITABANGSA.ID – LUMAJANG – Di momentum Harganas, masyarakat diajak membangun bangsa dan negara dengan mengintervensi keluarga berisiko stunting.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Lumajang, Indah Amperawati alias Bunda Indah, di sela acara seminar Harganas.
Kata Bunda Indah, sasaran potensial stunting meliputi calon pengantin, terutama wanita yang menikah terlalu muda, ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK), dan balita kurang gizi.
“Sasaran potensial tak langsung yang punya daya ungkit tinggi terhadap masalah stunting adalah menyelesaikan masalah pendidikan rendah, ekonomi kurang dan lingkungan yang buruk,” paparnya.
Dari hasil pelacakan di 15 desa dari 13 kecamatan, ditemukan faktor penyebab stunting tertinggi karena pernikahan dini karena takut jadi perawan tua, hingga hamil pra menikah.
“Tetapi saat ini angka riil nya sulit didapat, sebab yang di catatan KUA hanya yang nikah resmi saja,” jelasnya.
Selain itu, kata politisi Gerindra ini, rendahnya tingkat pendidikan, baik bumil maupun orang tua balita berpengaruh pada pola makan dan pola asuh yang salah.
“Dan permasalahan ini harus segera ditindaklanjuti terus secara bersama-sama, terintegrasi, juga konvergensi dan masif,” tegasnya lagi.
Menurut Bunda Indah, hal itu akan berimbas pada pentingnya menyiapkan kesehatan yang prima sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, antara lain persiapan pra kontrasepsi, periksa hb, minum asam folat, minum tablet tambah darah, calon suami mengurangi rokok dan diganti mengonsumsi zinc, hingga lingkungan yang sehat
“Sebelumnya, rangkaian kegiatan peringatan Harganas dilakukan sejak 14 Juni 2023 lalu, dengan kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor (PSA), partisipasi dan menggelar lomba-lomba, video edukasi, talkshow radio, dan seminar serta pencanangan gerakan cukup dua telur untuk turunkan stunting,” paparnya.