BERITABANGSA.ID – LUMAJANG – Tingginya intensitas hujan seminggu terakhir menimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Akibat selanjutnya, membuat Dam tertutup material atau tersumbat. Pada gilirannya di wilayah Kecamatan Pasrujambe, banyak sawah kekeringan.
Demikian diungkap Supratman, wakil rakyat asal wilayah setempat.
“Ada banyak sawah yang mengalami kekeringan akibat dam tersumbat material banjir Gunung Semeru,” akunya.
Sesuai data BPBD Kabupaten Lumajang, longsor selain memicu tersumbatnya DAM/Bendungan Rowo Gedang di Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, oleh material pasir juga memicu kekeringan sawah di bawahnya.
“DAM/Bendungan tersebut tidak bisa fungsi seperti biasa untuk mengairi lahan pertanian di 5 desa yakni Desa Kertosari, Tumpeng, Kloposawit, Nguter dan sebagian Dusun Rambak Pakis Desa Jokarto,” ungkap politisi PDIP ini.
Dari kelima desa tersebut lahan pertanian seluas 657 hektare terancam kekeringan.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang ini berharap, pemerintah segera bertindak cepat.
Dari hasil koordinasi, BPBD Kabupaten Lumajang menjanjikan beberapa hari ke depan untuk segera merealisasikan.
“Jika pemerintah daerah kekurangan alat berat, kami akan segera bersurat ke provinsi,” tegasnya.
Akibat tersumbatnya DAM/Bendungan Rowo Gedang, membuat petani terpaksa mengeluarkan ongkos lebih, agar sawahnya bisa mendapat pasokan air, karena mereka harus menggunakan mesin pompa air.
Sementara itu, seorang petani asal Pasrujambe, Parmin, mengatakan dia bersama warga harus mengeluarkan dana extra untuk menyewa mesin pompa air.
“Kalau tidak begitu, sawah kami tidak teraliri air dan tanaman bisa mati akibat kekeringan,” ujarnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
