Korban terlihat tak berdaya dan memohon ampun, namun tak membuat pelaku berhenti namun terus memukuli korban. Dia baru berhenti saat ada suara teriakan dari jarak jauh.
Kini, video itu telah beredar. Plt. Kepala SDN 1 Japanan, Mojowarno, Jombang, Moh Sidik membenarkan kejadian itu.
Korban dan pelaku masih satu rekan di kelas 5 SD.
“Iya benar, kejadiannya itu hari Sabtu jam 1 siang, pas sepulang anak-anak mengambil rapot di sekolah. Kejadiannya di luar area sekolah. Saya tahu dari wali murid jam 9 malam,” ujarnya, Senin (26/6/2023) siang.
Mengetahui kabar dan melihat video yang beredar, ia bergegas menuju ke rumah korban menjenguk.
Dia pun kaget karena melihat korban menderita luka-luka bekas penganiayaan di kepala dan tubuhnya.
“Kemudian esok harinya, kedua orang tua mereka saya kumpulkan di sekolah ini. Ya kita musyawarah, pemicunya diawali dari dendam. Tidak tahu kalau dendam soal apa. Terus si korban pulang sekolah diajak main layangan, ya namanya anak jadi ikut.
“Tapi pas di lokasi pelaku beraksi seperti di video itu,” bebernya.
Di lokasi kejadian, kata Moh Sidik, tak hanya dua orang, melainkan ada 6 orang. Mulai dari anak SD hingga SMP. Dia menegaskan korban tidak dikeroyok.
“Jadi itu bukan pengeroyokan. Itu satu lawan satu gitu. Yang lain itu cuma lihat saja, iya ada anak SMP yang ngerekam itu katanya anak SMP itu. Kalau di lokasi itu ada 6 orang plus korban,” paparnya.
Dia menjelaskan perkara itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan korban diberi santunan.
“Saya yang beri materai untuk surat pernyataan damai masing-masing,” ujarnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id