Di tempat yang sama, anak difabel Najwa Firdausy, 10, terlihat berkaca-kaca saat menerima bantuan seragam gratis secara simbolis.
Usai menerima dari Bupati Jombang Mundjidah Wahab, ia memeluk barang bantuannya erat-erat.
“Senang, buat sekolah. Saya kelas 3 MI, harapannya semoga sukses saja,” tukasnya.
Sedikitnya terdapat 278 pasang seragam gratis dari Pemerintah Desa Kepatihan. Seragam baru untuk ajaran baru itu, beragam. Mulai dari jenjang SD hingga SLTA, negeri maupun swasta.
Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi, menjelaskan program bantuan kebutuhan pendidikan siswa bagi yang kurang mampu itu sudah berjalan dua tahun lalu.
Maksud tujuannya hanyalah untuk meringankan beban wali murid saja.
Tak hanya warga tidak mampu saja, bantuan seragam gratis hingga sejumlah peralatan sekolah lainnya juga diberikan kepada siswa penyandang disabilitas, anak yatim atau piatu, hingga siswa yang berprestasi.
“Jadi tujuannya hanya meringankan beban orang tua atau wali murid saja. Kan bisa dibayangkan dengan gaji di bawah satu juta per bulan, kasihan kalau masih dibingungkan membeli seragam yang sepasang saja harganya sekitar 200 an. Itu kalau satu,” katanya.
Bantuan kebutuhan pendidikan tersebut, disebutkan diambil dari anggaran Dana Desa sebesar 40 juta an.
Dari situ pihaknya berharap, bantuan tersebut bermanfaat dan menambah semangat siswa.
Selain raut wajah semringah, antrian panjang hingga rebutan juga mewarnai antusias warga dalam menerima bantuan seragam gratis tersebut. Kendati demikian, pantauan di lokasi, acara berlangsung lancar.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
