Pendidikan

Gandeng Taiwan Economic and Trade Office In Surabaya, Unipdu Jombang Belajar Multikultural dan Toleransi

551
×

Gandeng Taiwan Economic and Trade Office In Surabaya, Unipdu Jombang Belajar Multikultural dan Toleransi

Sebarkan artikel ini
Unipdu
Tampak kegiatan Unipdu Jombang saat gandeng Taiwan Economic And Trade Office In Surabaya, belajar multikultural dan toleransi bersama. Foto : Faiz

Kebijakan Multikultural

Sementara itu, selain toleransi agama, Taiwan juga dikenal sebagai negara yang multikultural, Prof Uswatun Qoyyimah, mengatakan, selain budaya toleransinya, Taiwan juga terkenal dengan kebijakan-kebijakan Multikulturalnya seperti penerapan pendidikan multikultural di sekolah.

Konsep pendidikan Multikultural di negara Taiwan pertama kali muncul pada 1990. Pada saat itu diawali dengan adanya konsep pluralisme budaya,kemudian berkembanglah konsep multikulturalisme, namun berkaitan dengan hal tersebut.

Multikulturalisme pada saat itu masih mengadopsi konsep dari dunia barat dengan sedikit penyesuaian budaya lokal.

Perkembangan Pendidikan Multikulturalisme di Taiwan dipengaruhi oleh social politik dengan konteks yang lebih luas serta promosi akademisi dan peneliti pendidikan.

Yang dimaksud di sini adalah mengenai perkembangan politik yang terjadi pada sekitar tahun tersebut.

“Pendidikan multikultural di Taiwan dalam perkembangannya bisa dikatakan cukup pesat,” ungkapnya.

Hal ini tidak terlepas oleh peran akademisi dalam membangun konsep dan juga kebijakan-kebijakan pemerintah seperti pembentukan lembaga pendidikan baru dan pembuatan kurikulum yang relevan.

Isi pendidikan mutlikultural yang diterapkan di sekolah berupa keragaman etnis, budaya etnis, kelas sosial, kesetaraan gender, siswa yang kurang beruntung dan pendatang baru/imigran.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60