Ekonomi Dan Bisnis

Jajan Tradisional Brondong Gabah Ketan Kian Eksis di Jombang

174
×

Jajan Tradisional Brondong Gabah Ketan Kian Eksis di Jombang

Sebarkan artikel ini
Jajan tradisional Brondong
Proses produksi secara tradisional jajan jadul brondong gabah ketan di Kabupaten Jombang. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID – JOMBANG – Jajanan jadul brondong gabah ketan masih eksis di Kabupaten Jombang. Proses produksinya pun masih dilakukan secara tradisional.

Satu-satunya tempat produksi kudapan manis itu di Jombang yakni, bertempat di Dusun Ngumpak, Desa Gedangan, Kecamatan Ploso.

Scroll untuk melihat berita

Adalah Ahmad Surasmintuhu, nama pemilik usaha turun temurun ini.

Pria 42 tahun itu mengaku tetap bertahan dengan usaha produksi jajanan jadul tersebut, lantaran masih banyak penggemar dan ingin mempertahankan jajan tradisional agar tetap eksis ke depan.

Proses pembuatannya dilakukan sejak matahari mulai terbit.

Tak menggunakan jagung atau pun beras seperti brondong pada umumnya, ia tetap menggunakan bahan utama gabah ketan.

Prosesnya pun masih dilakukan manual, bermula dari memasukkan gabah ke dalam gentong mini.

“Setelah itu ya dipanaskan dengan arang di bawahnya, sampai gabah ketan mekar. Sebentar kok paling membutuhkan waktu sekitar lima menit an. Lanjut kemudian ke tahap pengayaan, agar cangkangnya berpisah,” ucapnya, Sabtu (3/6/2023) siang.

Setiap harinya, ia mampu menghabiskan 25 kilogram bahan utama gabah ketan.

Dari proses awal hingga akhir diperkirakan sekitar setengah harian. Yah, membutuhkan ketelatenan dalam pembuatannya.

“Ya harus sabar dan telaten memang. Untuk tahap terakhir itu brondongnya dicampur gula merah dan kelapa. Setelah itu dibentuk kecil-kecil dan dikemas. Per kemasan isi 10 biji jajan brondong gabah ketan,” katanya.

Per kemasan jajan dibanderol dengan harga 1000 rupiah.

Sementara untuk pengirimannya sudah meluas hingga luar daerah.

Dari usaha ini, ia mengaku mampu meraup keuntungan bersih setiap bulannya sekitar 3 hingga 4 juta rupiah.

“Alhamdulillah yang penting terus bersyukur, kalau permintaan memang rata-rata warga Jombang. Tapi banyak juga orderan dari luar daerah seperti warga Mojokerto, Kediri gitu. Ya harapannya terus disupport promosi agar jajanan jadul seperti ini tidak punah,” tandasnya.

Jajan brondong gabah ketan itu rupanya juga memiliki rasa yang khas, selain manis juga terasa gurih dan renyah.

Seperti yang diakui Nurul, pelanggan setia jajan tradisional yang nyaris punah ini.

“Saya ke sini mau ngambil pesanan. Sudah langganan karena biasanya saya buat camilan di rumah. Ya rasanya enak, manis dan gurih serta nyaman deh pokoknya. Banyak orang senang karena mungkin nyaman dan sulit dicari,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *