Ekonomi dan Bisnis

Cerita Pembudidaya Kaktus Hias di Jombang, Sulap Pekarangan Rumah Jadi Ladang Cuan

95
×

Cerita Pembudidaya Kaktus Hias di Jombang, Sulap Pekarangan Rumah Jadi Ladang Cuan

Sebarkan artikel ini
Kaktus hias
Nurfansah, pembudidaya kaktus hias di Jombang yang sedang sibuk melakukan perawatan. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID-JOMBANG – Tumpukan tanaman kaktus berwarna-warni tertata rapi, membuat pemandangan jadi indah di lahan sempit teras rumah itu. Jumlahnya ratusan.

Begitulah tanaman kaktus hias usaha Nurfansah, 31, asal Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan-Kabupaten Jombang.

Pada Selasa (30/5/2023) siang, tempat budidaya kaktus di halaman rumahnya ini kedatangan sejumlah tamu.

Ada yang melihat keindahan tanaman dan tak jarang ada yang menawar.

Selain melayani sejumlah tamu dari berbagai daerah itu, Nurfansah, sibuk memperlakukan Kaktusnya.

Mulai dari memupuk, menyilang tanaman dan menyiram.

Usaha yang bermula dari inisiatif memanfaatkan lahan kosong di depan rumahnya, itu tak terbayang akan besar.

“Kebetulan saya senang tanaman. Awalnya coba-coba dan akhirnya ya terus berkembang budidaya kaktus hias di teras rumah ini. Jumlahnya sudah ratusan, kalau di tempat lain sudah ribuan. Saya mulai budidaya kaktus ini sudah sejak tahun 2018 an,” ujarnya.

Dari ribuan jumlah kaktus miliknya, ada berbagai macam jenis, ada jenis god ji, pikachu, KT 10, scarlate, salmon, turmalin, sarika, orenji, batman, sub mongkol siam, rasta, nabi, toraba, pink giant, wing insect, pink shadow, taiwan, sos, gino kalisium, moon radios, lava chese, red monkey, papaya, pirate ring, rose, rosgem dan jenis langka asal Thailand.

Sebagian kaktus sengaja diberi nama dan label untuk memudahkan pencarian. Sejumlah kaktus yang dibudidaya memiliki jenis lokal hingga kaktus dari Thailand yang katanya paling banyak diminati pelanggan.

Soal harga, ia mengikuti tren pasar, yakni mulai Rp50 ribu untuk jenis lokal hingga Rp10 juta untuk jenis Thailand.

“Pemasaran selama ini lebih banyak mengandalkan online. Ya mula dari awalnya mulut ke mulut, media sosial sampai ke online marketing itu. Dan sudah terjual hingga Papua, Sumatera, Medan, Surabaya, Jakarta dan kota-kota lain,” katanya.

Dibandingkan pandemi lalu, penghasilan Nurfansyah dari budidaya kaktus hias memang menurun.

Namun, ia mengaku dalam sebulan masih bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp5-Rp 10 juta.

“Waktu Covid-19 sehari bisa Rp2 juta atau kisaran Rp30 juta per bulan. Tapi dengan usaha cukup di rumah saja seperti ini, pendapatan seperti itu kan sudah lumayan,” tandasnya.

Salah satu pengunjung yang datang, Ahmad Fredi, 27, ini mengaku ingin melihat keindahan kaktus hias sehingga tertarik datang.

“Saya ke sini lihat-lihat dulu, kalau ada yang cocok ya tak beli gitu. Saya tau lokasi ini dari berita online, makanya saya langsung coba liat ke lokasi. Ternyata bagus-bagus dan ini saya mau beli yang cukup terlihat unik dan ekonomis,” pungkas Fredi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *