Ekonomi dan Bisnis

Target 1000 Santri Digipreneur Akhir 2023, Gubernur Perkuat Pemberdayaan Pesantren

203
×

Target 1000 Santri Digipreneur Akhir 2023, Gubernur Perkuat Pemberdayaan Pesantren

Sebarkan artikel ini
1000 Digipreneur

BERITABANGSA.ID -SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menargetkan 1 juta santri wirausaha (santripreneur), 1000 pesantren wirausaha (pesantrenpreneur) dan 1000 sosiopreneur alumni pesantren di akhir tahun 2023.

Target ini merupakan realiasisasi program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Pemprov Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren.

Scroll untuk melihat berita

Untuk ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikam Jatim melakukan sinergitas dan kolaborasi dengan stakeholder untuk memberikan bekal, pembinaan dan pengembangan keterampilan digital kepada 1000 santri di 357 SMK yang berbasis pesantren di Jatim.

“Dengan potensi ekonomi berbasis pesantren yang cukup besar, yaitu mencapai 6.729 ponpes dan 712.374 santri di akhir 2022 berdasarkan data Kanwil Kemenag, kita punya peluang besar dalam mewujudkan sasaran target 1000 santri berwirausaha,” ujar Khofifah.

Untuk itu, melalui tiga pilar ekotren OPOP Jatim, Pemprov melakukan percepatan dalam peningkatan kualitas produk-produk unggulan ponpes, santri ataupun alumni.

“Pesantren memiliki posisi strategis tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, dan dakwah saja. Namun juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat,” tukasnya.

Khofifah mengaku bangga atas antusiasme siswa (santri) SMK di Ponpes dalam mengikuti kegiatan ini.

Hal tersebut terlihat dari target awal 1000 santri, hingga saat ini terdaftar 2030 santri dari 203 SMK di Jatim.

“Jumlah pesertanya luar biasa melebihi target ini, bukan tidak mungkin kita bisa membangun entreprise culture dan entrepreneurship ecosystem yang tidak hanya berasal dari SMK. Melainkan juga santri di pondok pesantren (ponpes). Program entrepreneurship ini disiapkan baik untuk santri yang masih aktif di ponpes atau yang sudah lulus untuk bisa merintis bisnis dengan pemanfaatan teknologi digital sesuai bakat dan peminatan. Sehingga ketika jadi alumni mereka bisa berwirausaha,” terang Khofifah.

Diharapkan Khofifah, melalui program ini santri bisa semakin memiliki rasa percaya diri dan dapat meningkatkan daya saing secara ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *