BERITABANGSA.ID – PROBOLINGGO – Sejumlah tukang becak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menggelar aksi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di Probolinggo seperti penangkapan Bupati mereka, Agustus 2021 silam.
Aksi yang dilakukan tukang becak ini digelar di depan Glora, Kota Kraksaan, pada Selasa (9/5/2023).
Kelompok masyarakat tersebut menilai apa yang dilakukan oleh KPK sangat berpengaruh pada jalannya roda pemerintahan daerah kepada pelayanan publik masyarakat menjadi lebih baik.
Selain itu, mereka juga berharap KPK terus kuat menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kalau kami sih merasakan langsung KPK sudah berbuat nyata membuat daerah kami semakin baik. Dulu kejadian itu membuat masyarakat merasa sedih tapi juga berterimakasih kepada KPK. Sehingga korupsi di sini bisa ditindak. Jadi masyarakat itu merasa ada keadilan,” ujar tukang becak, Abdul Wafi.
Wafi mengakui bahwa aksi yang dilakukannya penting agar menyadarkan masyarakat untuk mendukung KPK saat ini.
Lebih lanjut, dia mengaku tahu KPK saat ini tengah menjadi sorotan utamanya di Jakarta.
Menurutnya seharusnya publik mendengar apa yang menjadi harapan masyarakat di bawah bahwa apa yang telah dilakukan oleh KPK saat ini sangat berarti bagi perbaikan pemerintah daerah dalam melayani masyarakat seperti di Kabupaten Probolinggo.
“Ya masa sekarang ketua KPK nya diserang, kan eman sudah kerja memberantas koruptor malah mau dihabisi. Lihat kami di bawah ini kami berterima kasih kok ke KPK. Kami mendukung KPK dan Ketuanya juga bagus itu yang korupsi ditangkap terus saja,” tuturnya.
Apresiasi dan dukungan yang sama juga disampaikan oleh Qodir, tukang becak di Kabupaten Probolinggo.
Ia bahkan menilai Ketua KPK Firli Bahuri berhasil melakukan pemberantasan korupsi.
“Kami akan terus mendukung KPK tangkap itu koruptor seperti di TV kan kita lihat yang korupsi semua ditangkap kenapa di sini juga di Probolinggo pernah,” ungkapnya
“Kenapa sekarang ada KPK didemo dan diserang harusnya didukung kalaupun ada yang kurang wajar saja, jangan KPK nya dihancurkan,” tambah Qodir.
Sebagai informasi, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 10 orang di Kabupaten Probolinggo pada Senin 30 Agustus 2021 silam.
Dalam OTT tersebut, KPK menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin.
Mereka diduga terlibat dalam kasus suap terkait jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada 2019.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
