Berita Utama

Jelang May Day, Partai Buruh Jawa Timur Gandeng FSPMI Bakal Turun Gunung

133
×

Jelang May Day, Partai Buruh Jawa Timur Gandeng FSPMI Bakal Turun Gunung

Sebarkan artikel ini
May day
Suasana saat acara silaturahmi Partai Buruh dan FSPMI dan simpatisan

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Menjelang Hari Buruh Internasional (May Day), partai buruh kolaborasi dengan FSPMI dan Forum Pekerja Lokamandiri (FPL) bakal membuat orange Surabaya.

Hal ini ditegaskan oleh Doni Ariyanto selaku Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Surabaya dalam acara silaturahmi yang digelar di Omah Perjuangan (OP) yang merupakan Markas Pusat Partai Buruh, Berbek, Sidoarjo. Minggu (30/04/2023), malam.

Acara ini selain sebagai ajang untuk silaturahmi dan pendalaman materi terkait pemilu 2024 juga penyampaian arahan dari Doni Ariyanto dalam kegiatan memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) nanti.

Hal inti dalam acara ini membahas undang-undang cipta kerja Omnibus Law yang terkesan memberatkan nasib kaum buruh.

Menurut Doni, Partai Buruh dari awal berdirinya fokus pada pergerakan memperjuangkan nasib kaum buruh yang kian terpuruk.

Maka dari itu, lanjut Doni momen May Day ini merupakan hal penting untuk memperjuangkan nasib buruh dan menyerukan penolakan terhadap Omnibus Law.

“Banyak yang menentang terkait May Day besok, dikatakan, kita tidak boleh turun ke jalan, namun kita tetap bersikukuh demi kesejahteraan buruh,” tegas Doni.

Dikatakannya, May Day Is Not Holiday, artinya adalah momen may day jangan dijadikan sebagai ajang liburan atau joget-joget selama turun ke jalan, namun jadikan momen ini sebagai perjuangan yang selama sudah dilakukan.

“Kenapa harus dilarang turun ke jalan, masalahnya ada di mana, ini merupakan hari kami, hari buruh, harinya pekerja, apanya yang salah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya tidak berkampanye, tapi ini bentuk dari solidaritas kepada para pekerja. Hal ini merupakan bagian dari perjuangan dalam menyampaikan aspirasi.

“Jika aspirasi kami tidak didengar pemerintah, lalu kami harus menyampaikan pada siapa, kita juga mempunyai hak sebagai warga negara toh,” tuturnya.

Doni menyebut, permasalahan ada pihak-pihak yang tidak senang terkait aksi nanti, dianggap sebagai batu sandungan dan hanya kerikil dalam suatu perjuangan.

“Kita tetap Long March, ini hari kami, mereka yang tidak mengerti biarkan saja,” tandasnya.

Hal terakhir yang disampaikan Doni adalah, dalam Long March harus tertib dan tetap dalam satu komando.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60