BERITABANGSA.ID – JEMBER – Bupati Jember Hendy Siswanto, menghadiri kegiatan Halalbihalal yang diinisiasi oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada Minggu, 30 April 2023, di Desa/Kecamatan Patrang.
Dalam kesempatan tersebut Hendy mengatakan, suasana Idul Fitri 1444 hijriah menjadi sebuah momentum untuk mengikat tali silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dengan PPNI, serta saling memperbaiki satu sama lain.
“Harapannya ke depan lebih baik lagi tentunya. PPNI dan Pemerintah Kabupaten Jember harus bersinergi dan berkolaborasi,” ucap Hendy.
Selain itu, Hendy juga menyebut bahwa perawat merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan.
“Misalnya sedang sakit, itu perawat yang ada di garda depan. Tentunya dengan momen lebaran ini, lebih mempersatukan lagi antara PPNI dengan Pemkab Jember. Kerja barengnya, kolaborasi bersama Pemkab Jember untuk saling mengisi kekurangan dan saling support kebutuhan kita satu dan yang lain,” imbuhnya.
Lantas bagaimana langkah Pemkab Jember untuk meningkatkan kesejahteraan ratusan perawat yang masih belum sejahtera?
Hendy mengakui, di Kabupaten Jember masih ada sekitar 120 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang masih belum mendapatkan surat keputusan (SK) pengangkatan bupati.
Oleh karena itu, pada 2023 ini Hendy memproyeksikan bakal memberikan SK kepada mereka setelah Pemkab Jember mempunyai anggaran yang cukup.
“Kalau saya membuat SK gampang, tinggal teken (tandatangan – red) saja. Tapi kan harus dibarengi dengan duitnya. Kalau gak ada duitnya, gimana mau teken-teken,” ungkap Hendy.
Itu sebabnya, Hendy tidak langsung memberikan SK sekaligus kepada ratusan perawat tersebut, namun akan memberikannya secara bertahap sesuai dengan kekuatan anggaran.
“Kita memprioritaskan yang memang lebih prioritas. Nakes dan GTT-PTT ini prioritas, harus kita SK mereka semua,” pungkas Hendy.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id