Pemudik lainnya adalah Silvia. Ibu rumah tangga 25 tahun ini bersama suami dan satu anaknya menggunakan kendaraan motor. Kanan-kiri kendaraannya dipenuhi kardus yang katanya berisikan sejumlah pakaian.
“Mau balik mudik ke Nganjuk, iya lewat sungai pakai perahu tambang ini. Soalnya kemarin pas mudik itu lewat jalan biasanya macet agak lama, anak jadi nangis kepanasan,” katanya di lokasi.
Selain dirasa lebih cepat dan terhindar dari kemacetan, memakai jasa penyebrangan perahu tambang ini cukup dinilai membuat anak buah hatinya senang. Sebabnya bisa duduk santai dan berswafoto selfi dari lantai dua perahu dengan pemandangan sungai dan tanggul serta sejumlah perahu tambang di sampingnya.
“Sudah sering pakai ini, jadi sudah tidak khawatir lagi. Yang penting doa dulu bismillah selamat sampai tujuan gitu. Apalagi anak saya seneng kalau naik perahu penyeberangan ini, pasti ke atas duduk-duduk dan kadang minta difotoin,” pungkasnya.
Sekadar diketahui dari data di lokasi bahwa, volume pengguna jasa penyeberangan di momen lebaran ini meningkat tiga kali lipat dibanding hari-hari biasanya. Sementara untuk harganya masih sama, 2 ribu bagi motor dan 5 ribu bagi mobil.
Untuk kendaraan roda empat pemuat barang, 10 ribu. Hal itu beda lagi untuk truk mini dengan muatannya, bisa sampai 15 ribu rupiah. Hingga siang hari di lokasi, kondisi tempat penyebarangan sungai dengan perahu tambang ini masih terpantau ramai.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
