Memang hujan yang sudah terjadi sejak awal tahun menjadi pemicu sejumlah ruas jalan rusak dan berlubang, sehingga permasalahan ini dikeluhkan oleh warga.
Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Eko Adis Prayoga, mengatakan kerusakan jalan yang terkesan dibiarkan tanpa ada rambu-rambu penanda ke masyarakat patut disesalkan.
“Sebab tanpa rambu-rambu, pengendara yang melintas dapat terperosok dan tak jarang mengganggu lalu lintas kendaraan. Selain itu sepekan menjelang masa mudik Lebaran, menjadi waktu yang cukup krusial,” jelasnya.
Jika tidak ada penanganan dari pemerintah sebagai penyelenggara perbaikan jalan, dengan serius, kata Eko Adis, akan banyak pengendara yang dirugikan, bahkan mengancam nyawa masyarakat. Apalagi mudik Lebaran pada 2023 diprediksi membludak dari tahun kemarin.
“Kami sangat prihatin tentang hal itu, dan meminta Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) untuk segera merespon keluhan dari masyarakat terkait adanya jalan rusak dan berlubang. Saya mendorong untuk segera diperbaiki jalan yang rusak tersebut, karena biaya perbaikan sudah dianggarkan untuk pemeliharaan jalan di Dinas pekerjaan Umum. Sehingga Dinas PU harus segera merespon hal ini,” tegasnya.
Dengan respon yang cepat itulah, kata politisi PKB ini, langsung ditanggapi oleh DPUTR Kabupaten Lumajang dengan menjalankan program ngaspal keliling (ngapling) ini.
“Untuk jalan kabupaten sudah kita konfirmasi ke DPUTR dan sudah dilakukan penambalan jalan melalui program ngapling,” tutupnya.
Sementara itu, DPUTR saat dikonfimasi terkait program ngapling, belum memberikan pernyataan resminya kepada media massa.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id