Pendidikan

201 Guru PPG Dilantik Jadi Guru Profesional, Ini Pesan Rektor dan Dekan Unusa

262
×

201 Guru PPG Dilantik Jadi Guru Profesional, Ini Pesan Rektor dan Dekan Unusa

Sebarkan artikel ini
Guru PPG
Foto bersama lulusan PPG usai dilantik

Tujuan lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal apabila tenaga guru memiliki profesionalisme yang telah ditetapkan, meliputi profesionalisme pedagogik, sosial, profesional dan profesionalisme kepribadian.

Jazidie menambahkan, guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode.

“Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual,” paparnya.

Kata Rektor, profesionalisme seorang guru merupakan hal yang harus dimilliki setiap guru, karena guru adalah aset nasional intelektual bangsa.

Dalam pelaksanaan pendidikan guru mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik dalam rangka melahirkan sumberdaya manusia yang mampu, cerdas, dan terampil serta berakhlak mulia guna menunjang peran serta dalam pembangunan.

Di sisi lain untuk mencapai suatu profesionalisme bukanlah hal yang mudah, tapi harus melalui suatu pendidikan dan latihan yang relevan dengan profesi yang ditekuni.

Dari profesional guru, maka bisa timbul minat dari peserta didik untuk belajar.

Terpisah, Dekan FKIP Unusa, Muhammad Thamrin Hidayat meminta para guru profesional agar meningkatkan kemampuan literasi dasar yakni kemampuan literasi membaca, menulis dan berhitung, menjadi kemampuan berpikir kritis, kreatif, menemukan stock learning, inkuiri, memecahkan masalah, mengatasi perbedaan, dan mengatasi berbagai perbedaan gagasan, hingga menggunakan metodologi  pembelajaran yang beragam.

“Ini semua adalah karena tuntutan revolusi industri 4.0 saat ini. Karena itu, para guru harus selalu belajar. Sebab, belajar harus dilakukan sepanjang hayat. Dosen dan guru harus melakukan riset tentang produk-produk yang mendukung profesinya,” ungkap Thamrin pada Beritabangsa.id.

Abad 21 ini, Thamrin menambahkan, perlu menyiapkan diri agar mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

“Pembelajaran dapat dilihat, diamati, diungkapkan, dirancang, dilaksanakan, dinilai bahkan ditentukan pemecahan masalahnya,” terangnya.

Thamrin mengungkapkan, tidak ada guru profesional yang tidak ada tantangan. Karena itu, ia mengajak agar para guru menjadikan keluarga dan teman sejawat sebagai kekuatan dan teman berdiskusi dalam memecahkan berbagai persoalan.

“Saya yakin, dari wajah-wajah, terlihat keceriaan, apalagi dalam ruangan ini. Di dalam map anda semua ada sertifikat pendidik, ada kalimat sebagai guru profesional. Sekali lagi kita berbahagia dan bangga. Catatan kami, tolong jangan sampai melupakan sumpah yang sudah diambil,” harap Dekan FKIP ini.

Thamrin juga memberikan selamat kepada seluruh guru profesional.

“Saya atas nama civitas akademika Unusa, khususnya dari  FKIP Unusa menyampaikan selamat kepada teman-teman lulusan PPG Unusa. Selamat berbahagia bersama keluarga. Kebahagiaan dan kebanggaan guru adalah kebahagiaan dan kebanggaan kami semua,” tandasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60