Kesehatan

Gubernur Khofifah Ingatkan Masyarakat Waspadai Penyakit Leptospirosis

261
×

Gubernur Khofifah Ingatkan Masyarakat Waspadai Penyakit Leptospirosis

Sebarkan artikel ini
Leptospirosis

Gubernur Khofifah pun mengimbau agar masyarakat yang merasakan gejala segera memeriksakan diri. Gejala tersebut antara lain seperti demam (>38°C), nyeri kepala, nyeri otot, malaise (lelah), serta mata tampak merah atau kekuning-kuningan. Mirip dengan demam berdarah, jika tidak segera tertangani, pasien terjangkit bisa meninggal dunia.

Gubernur Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk rajin mencuci anggota tubuh dengan sabun setelah beraktivitas, terutama di daerah yang terpapar hujan dan banjir.

Tak hanya itu, Mantan Mensos RI ini juga menyarankan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan dan sepatu boot saat berkegiatan di area yang rawan terkontaminasi leptospira.

“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, jika merasakan gejala tersebut segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim Dr. Erwin Astha Triyono pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir karena banyak penyakit yang dapat ditimbulkan, di antaranya leptospirosis.

Guna mengendalikan kasus Leptospirosis di Jawa Timur, Kadinkes Jatim juga telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/ kota untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini dengan pelaporan melalui SKDR yang sudah diverifikasi serta melakukan koordinasi/jejaring dengan lintas program dan lintas sektor terkait dalam penanganan leptospirosis.

Dinkes Jatim juga telah menyiapkan ketersediaan RDT leptospirosis di masing-masing kabupaten/kota untuk mempermudah diagnosis serta mensosialisasikan tatalaksana pengobatan leptospirosis.

“Kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir saja, namun juga terkait dengan air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri leptospira, seperti tikus, sapi, babi yang ada di sekitar lingkungan manusia. Tak hanya itu, penularan Leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi,” paparnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60