Seni Budaya

Tradisi Petik Laut Wujud Syukur Desa Banjar Kemuning Sidoarjo

752
×

Tradisi Petik Laut Wujud Syukur Desa Banjar Kemuning Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
Petik laut
Kades Banjarkemuning M. Zainul Abidin (tengah) Didampingi Camat Sedati Abu Dardak (kiri) dan Danramil Sedati Kapt Inf M. Nuri saat Foto Bersama di Balai Desa Banjarkemuning Usai Acara Petik Laut

Selain petik laut, rangkaian Ruwah Desa Banjar Kemuning juga menggelar pagelaran seni Reog Ponorogo dan Wayang Kulit.

Untuk kesenian Reog Ponorogo digelar sejak pagi hingga mengantar prosesi petik laut.

Untuk kesenian Wayang Kulit digelar selama dua kali. Siang dan malam. Kesenian wayang digelar siang hari dengan lakon ‘Temurune Wahyu Tirto Ndaru’.

“Lakon itu dengan harapan semoga keberkahan atas rizki yang diturunkan Allah SWT kepada warganya semakin melimpah dan selalu diberikan keselamatan. Sementara untuk lakon pada malam hari nanti bebas,” jelas Abah Zainul sapaan akrab M Zainul Abidin.

Sementara itu, Heri (50) salah satu warga Desa Banjar Kemuning yang kesehariannya berprofesi nelayan itu bersyukur sedekah petik laut atau nyadran yang digelar pemerintah desa terlaksana.

“Kami bersyukur dan mengapresiasi terlaksananya nyadran tersebut. Sedekah laut ini sangat berarti bagi para nelayan,” ucapnya.

Pria yang sudah 30 tahun menjadi nelayan itu meyakini jika sedekah petik laut sangat perlu dilakukan sebagai wujud syukur atas hasil.

“Dan itu juga sangat berpengaruh terhadap hasil nelayan mencari rejeki dari laut,” ungkapnya.

Heri mencontohkan, dua tahun terakhir ini, dampak dari pandemi Covid-19 tak ada sedekah laut atau naydran. Hal itu, menurutnya, berpengaruh kepada hasil laut yang diperoleh nelayan.

“Dua tahun ini kami ancur-ancuran, pengasilan sehari rata-rata Rp60 – Rp100 ribu. Itu harus dipotong biaya solar perahu sebesar Rp40 ribu,” keluhnya.

“Hal ini beda dengan sebelum adanya covid-19 dalam sehari pengahasilan masih rata-rata Rp200 ribu. Mudah-mudahan dengan adanya sedekah petik laut ini hasil para nelayan lebih meningkat,” harapnya.

Terpisah, Camat Sedati Abu Dardak mengapresiasi sedekah petik laut yang digelar Desa Banjar Kemuning tersebut.

Menurutnya, agenda itu sebagai tradisi budaya yang tetap dipertahankan.

“Sedekah petik laut merupakan budaya lokal, tradisi dari nenek moyang dulu yang tetap dilestarikan warga Desa Banjar Kemuning hingga saat ini. Lewat sedekah ini, memohon kepada Allah SWT agar rejeki para nelayan semakin melimpah dan selalu diberikan keselamatan ketika melaut,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60