KH Ali Misbahul Munir, mengawali tausiyah, membagi muhasabah diri seorang mukmin, yakni Muhasabah Ba’dal Amal (refleksi diri) dan Muhasabah Qoblal Amal (mengukur sebelum bertindak).
Semua itu bisa didapatkan jika seorang mukmin hapal Alquran. Karena semua aturan kehidupan tertuang dalam kitab suci umat muslim tersebut.

Alquran membentuk sikap humanis dan ekologis. Sehingga lahir generasi-generasi akhlakul karimah.
Penulis buku 100 nasehat penyejuk hati dan 30 fakta menarik seputar ramadan itu, membagi banyak ilmu tentang keluarga Islami.
Dia juga membawa 7 hadiah berupa 4 buku dan kopiah bagi jemaah dengan melempar pertanyaan kepada jemaah.
Para jemaah antusias mengikuti kajian teolog Islam itu hingga usai. Mereka serius menyimak dan berharap dapat membawa pulang ilmu dalam menjalani kehidupan.
Tauziah KH Ali Misbahul Munir turut menjadi penyemangat bagi para wisudawan untuk lebih giat mengaji menyambut bulan ramadan sekaligus memakmurkan masjid.
Ketua DKM Al Haq Haji Hadi Siswanto berharap acara tersebut dapat menambah pahala dan meningkatkan keimanan para jemaah.
Terutama bagi para santri maupun santriwati yang telah sukses menjalani prosesi wisuda. Ia mengatakan, wisuda merupakan agenda tahunan dan bukanlah sebuah akhir dari kegiatan belajar.
Dalam wisuda ini terdapat rangkaian kegiatan selain ujian kenaikan jilid. Seperti wisata religi sebagai tanda kelulusan karena para santri telah berhasil melewati jilid 1 – 6 menuju Alquran.
“Saat ini untuk angkatan pertama masih ada 6 wisudawan dan Insya Allah untuk tahun depan lebih banyak lagi karena adik kelasnya jumlahnya lebih banyak,” ungkap Hadi Siswanto saat dikonfirmasi Beritabangsa.id.
Ia berpesan agar momentum ramadan senada dengan tauziah KH Ali Misbahul Munir dan membuat para santri semakin bersemangat untuk memakmurkan masjid.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id