Putri pasangan Sunarto dan Mukti, ini mengungkapkan, orang tuanya selalu mendukung potensinya.
Orang tuanya selalu menemani selama proses tahap seleksi, hingga malam penganugerahan terpilih jadi Duta Kesehatan Anak dan Remaja Jatim 2023.
“Kedua orang tua saya sangat luar biasa mendukung semua impian dan cita-cita saya, meskipun bapak bekerja sebagai penjual buah di pasar dan ibu jualan makanan warung makan. Mereka telah berjuang dan menyemangati saya sampai posisi saat ini,” ungkapnya.
Evi mengungkapkan, tantangan dalam mengikuti seleksi ini adalah para peserta yang sangat luar biasa hebatnya, tetapi hal tersebut tidak membuat semangatnya menurun, justru membuatnya termotivasi terus belajar dan tampil lebih baik lagi.
“Para peserta memiliki keterampilan dan prestasi yang luar biasa, terlebih kemampuan public speaking yang mumpuni. Namun, melihat itu semua, membuat saya tetap semangat dan tidak mematahkan impiannya menjadi seorang juara,” tuturnya.
Perempuan yang pernah menerima Pendanaan Hibah Program Kewirausahaan Mahasiswa (PMW) Unusa ini mengungkapkan, bahwa langkahnya untuk memanage waktu, yakni dengan membuat skala prioritas terhadap kegiatan yang akan dia lakukan.
Kemudian dia mengidentifikasi terlebih dahulu kegiatan mana yang memiliki skala prioritas yang lebih tinggi, dibandingkan kegiatan yang memiliki skala prioritas lebih rendah.
Melalui skala prioritas tersebut dia dapat menentukan kegiatan mana, yang akan didahulukan.
Dia percaya sampai detik ini, dengan memanage waktu secara baik, terbukti perkuliahan tidak jadi beban.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id