Berita Utama

Buruh Tuntut Kenaikan Gaji, Bupati Jember Jelaskan Kondisi PDP Kahyangan

128
×

Buruh Tuntut Kenaikan Gaji, Bupati Jember Jelaskan Kondisi PDP Kahyangan

Sebarkan artikel ini
PDP Kahyangan
Bupati Jember Hendy Siswanto (baju putih memegang mikrofon) menjelaskan kondisi PDP Kahyangan kepada para buruh

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Puluhan buruh yang tergabung dalam Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menggelar aksi di depan Pendapa Wahyawibawagraha pada Rabu, 1 Maret 2023.

Di mana puluhan buruh tersebut menuntut kenaikan gaji di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan.

Bupati Hendy yang menemui mereka menggunakan mobil truk dan berdiri diatasnya, menampung semua aspirasi para buruh.

Menurutnya, tuntutan para buruh yang dilayangkan tepat pada 2 tahun kepemimpinannya itu merupakan hal yang normal.

Namun demikian, secara lugas Hendy menjawab tuntutan para buruh dengan melontarkan statement terkait kondisi PDP Kahyangan kala itu.

Ia mengaku, selama 2 tahun menjabat, 1 tahun 4 bulan nya Kabupaten Jember masih dalam keadaan Pandemi Covid-19.

Dalam rentang waktu 1,4 tahun itu, pergerakan ekonomi di semua sektor terganggu, termasuk harga kopi juga terkena imbasnya.

“Pada saat mereka konflik kemarin, harga kopi jatuh. Pendapatan PDP minus. Sedangkan PDP Kahyangan punya 1300 karyawan. Gak mungkin kami membubarkan PDP,” ucap Hendy.

Oleh karena itu, Hendy meminta seluruh karyawan atau para buruh di PDP Kahyangan untuk saling mengerti dan memahami kondisi itu.

“Tentunya di sini perlu kebersamaan semuanya. Tidak mungkin aset PDP dijual untuk membayar sesuai dengan UMR. Itu harus sama-sama, dan itu kami blow up di masyarakat. Semua tahu tentang kondisi ini,” imbuhnya.

Yang jelas, Hendy bersama para direksi PDP Kahyangan terus melakukan berbagai inovasi dan transparansi demi kebaikan bersama.

“Banyak teman-teman PDP dari awal 70 persen gajinya, itu dinaikkan 10 persen. Jadi gajinga 80 persen posisinya, tapi masih dibawah UMR. Tentunya kami akan melakukan perbaikan seperti peremajaan kopi,” bebernya.

Meski begitu, Hendy menyadari bahwa untuk peremajaan kopi tidak bisa dilakukan semerta-merta, melainkan dibutuhkan modal yang cukup besar.

Untuk mensiasati itu, Hendy berupaya agar para buruh tidak hanya menggantungkan hidupnya pada gaji perusahaan saja, melainkan bisa melihat peluang lain, misalnya UMKM.

“Kami melakukan pembinaan dari Disnaker. Konkretnya berupa pelatihan menjadi interpreneur. Tidak harus ikut perusahaan, UMKM kami gerakkan. Itu salah satu upaya-upayanya,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60