Pengalaman Saat Magang
Sementara Nisa Wahyu Dika Mala Sari, yang terpilih sebagai wisudawan terbaik mengatakan, banyak pengalaman menarik semasa menjalankan tugas praktik.

Nisa mengakui mendapatkan kesempatan magang di beberapa rumah sakit yang berbeda di antaranya Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, RSI Jemursari, RS Wiyung Sejahtera, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Puskesmas Jagir, dan Griya Werdha Jambangan.
Selain itu ia juga berkesempatan praktik di ruang yang berbeda, rawat inap dan poli.
“Saya mendapatkan kesempatan magang di berbagai rumah sakit dan ruang yang berbeda. Ini sebenarnya sudah cukup menarik bagi saya untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang berbeda. Namun, ada satu cerita menarik ketika saya praktek di RSJ Menur,” ucapnya.
Di awal penempatan, di Ruang Hemodialisa RSJ Menur, Nisa menceritakan rasa bingung dan takut untuk berinteraksi dengan pasien gangguan jiwa.
Namun hal itu ia hadapi dengan tenang agar dapat beradaptasi dan menempatkan diri dengan baik. Ketika berkenalan dengan pasien.
“Respon mereka berbeda-beda, ada yang hanya tersenyum, ada yang menanggapi saya dengan biasa dan normal, tapi ada juga yang ketawa bahkan nyanyi terus tidak fokus menanggapi,” kenang Nisa.
Diakui Nisa perkenalan awal dengan pasien di RSJ Menur tidak seseram yang dibayangkan sebelumnya, ia justru sangat senang dengan interaksi yang dilakukannya.
“Mereka (para pasien) umumnya hanyalah manusia biasa yang bisa merasakan sakit dan membutuhkan pertolongan kita, jadi tidak perlu membeda-bedakan,” tuturnya.
Di tengah kegiatannya melaksanakan praktek (magang), Nisa juga sempat mengikuti lomba dan mendapatkan juara. Lomba yang diikuti yakni Tata laksana Kegawatdaruratan Pre Hospital yang diselenggarakan oleh Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Jawa Timur di Universitas Airlangga.
Pada dua bidang yang ditawarkan dalam lomba, yakni Kategori Kegawatan Jantung dan Kategori Trauma, Nisa memilih Kategori Trauma.
“Awalnya saya sedikit minder dalam perlombaan ini, karena diikuti oleh banyak universitas di Indonesia dan persiapan latihannya juga hanya 10 hari yang harus membagi waktu dengan praktik profesi, tapi Alhamdulillah saya dan tim bisa bawa pulang piala untuk Unusa,” tandasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id