Pembangunan

Rayakan Harlah Ke- 13, Askonas Gencar Lakukan Konsolidasi

158
×

Rayakan Harlah Ke- 13, Askonas Gencar Lakukan Konsolidasi

Sebarkan artikel ini
ASKONAS
Foto bersama anggota Askonas

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Acara syukuran dan potong tumpeng berlangsung di Kantor DPD Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Jatim, Jalan Menanggal Kebonsari, Surabaya, Sabtu (11/2/2023) sore.

Dalam sambutannya di acara harlah ke- 13 ini, Ketua DPD Askonas Jatim Supai M Noor mengatakan, Askonas Jatim telah memiliki cabang di seluruh kabupaten/kota di Jatim.

Scroll untuk melihat berita

Meskipun diakui, mengalami penurunan anggota, dari 800 pengusaha jasa konstruksi menjadi 400 pengusaha karena dampak pandemi, Askonas tetap solid.

“Sudah 13 tahun asosiasi ini berdiri dan menjadi tempat bernaung para pengusaha di bidang jasa konstruksi,” ujarnya.

Supai menambahkan, keberadaan Askonas sebagai mitra pemerintah untuk membangun Jatim karena Askonas beranggotakan berbagai pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi.

Askonas juga sudah terakreditasi oleh Kementerian PUPR dan menjadi bagian lima besar asosiasi konstruksi di seluruh Indonesia.

Askonas Jatim sendiri mulai berdiri sejak 2012 silam atau selang dua tahun setelah kelahiran Askonas Pusat pada 2010.

Dia melihat kebutuhan jasa konstruksi di Jatim sangat tinggi ditunjang program pembangunan dari pemerintah pusat.

“Di Jatim masih banyak kebutuhan tentang pembangunan. Askonas memiliki peran penting hadir sebagai mitra kabupaten maupun kota ikut berperan dalam membangun Jatim,” katanya.

Anggota Berkurang, Tantangan Kian Berat

Menurut Supai, tantangan Askonas tahun ini sangat berat karena regulasi UU Cipta Kerja. Antara lain kebijakan penerbitan Surat Badan Usaha (SBU).

SBU sendiri merupakan senjata para pengusaha kontruksi untuk mendapatkan proyek.

“Ini juga jadi kesulitan sampai anggota menurun drastis apalagi kemarin juga ada pandemi karena tidak banyak proyek pemerintah,” ujar Supai.

Ia menyebut, sebelum UU Cipta Kerja, persyaratan SBU hanya cukup mengantongi Sertifikat Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi.

Namun saat ini pengurusan terpusat di Jakarta dan mayoritas menyulitkan pengusaha kecil karena kendala SDM.

“Meskipun online, akan tetapi SDM belum siap. Kami para anggota sangat kesulitan untuk memperpanjang,” tambahnya.

Kendati demikian, saat ini ada kebijakan terbaru dari pemerintah berupa relaksasi persyaratan tenaga ahli.

“Jika dulu satu tenaga ahli, hanya untuk satu sub klasifikasi, saat ini satu orang tenaga ahli bisa meliputi lima klasifikasi asal memiliki Sertifikat Keahlian,” jelasnya.

Ia berharap dengan adanya relaksasi ini, di 2023 Askonas bisa berkembang seperti semula dan lebih gencar lagi melakukan konsolidasi, melayani anggota, memberi pelatihan dan pengurusan izin serta melakukan efektivitas kepengurusan.

Askonas Jatim juga akan berkolaborasi dengan Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia (Astekindo) Jatim agar dapat memperpanjang SBU guna percepatan sertifikasi.

Kerjasama tersebut meliputi pelatihan sertifikasi keahlian (SKA) dan sertifikasi K
keterampilan (SKT) guna mempercepat sertifikasi sertifikat kompetensi kerja konstruksi (SKK).

“Saya berharap 13 tahun ini kita bisa bersama-sama membangun negeri dan kalau di Jatim membangun Jatim sebagai mitra pemerintah,” ucapnya.

Askonas juga masih membuka peluang bagi para pengusaha konstruksi baru di Jatim.

Dia merinci, saat ini anggota Askonas Jatim 99 persen menggarap proyek pemerintah. Sedangkan sisanya 1 persen proyek swasta seperti pembangunan gudang di Pasuruan dan Gresik.

Supai mengaku optimis pembangunan akan terus bergeliat setelah pandemi sesuai program pemerintah pusat.

Askonas juga terlibat dalam pembangunan IKN sebagai sub kontraktor ataupun KSO dengan BUMN.

“Kami akan menggarap seluruh peluang bisnis jasa konstruksi. Mungkin yang anggota 2 persen (kontraktor besar) sudah nasional dan akan berupaya untuk masuk di proyek IKN di Kaltim,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah memberikan peluang bagi Anggota Askonas dengan klasifikasi B untuk bergabung dalam pembangunan IKN.

“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Kalimantan Timur untuk mengembangkan pembangunan di sana,” kata Supai.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Astekindo Jatim H Abd. Qodir Asid, ST
menyatakan siap membantu dan bekerja sama dengan Askonas Jatim untuk mempercepat SKK anggota Askonas.

Percepatan SKK tersebut antara lain dengan memperbanyak Tempat Uji Kompetensi (TUK) di seluruh kota maupun kabupaten di Jatim.

Seperti uji kompetensi bagi tenaga ahli sipil, arsitek, mekanika dan lain sebagainya serta sub bidang masing-masing.

“Sehingga saya berharap Askonas Jatim dapat semakin mewarnai pembangunan di daerah,” terang H Abd Qodir.

Menurut Abd Qodir, sertifikasi memiliki peran penting. Namun kendala saat ini kesadaran dari masyarakat akan sertifikasi tersebut masih kurang.

“Padahal ini sangat penting dan sangat mendongkrak penghasilan mereka,” katanya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *