BERITABANGSA.ID – SORONG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkesempatan mengunjungi Kampung Maibo, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya (PBD).
Kamis (26/1) sore usai misi dagang di Kota Sorong, tiba di Kampung Maibo Klalin, Gubernur Khofifah langsung disambut hangat oleh tari-tarian daerah dan musik khas Kampung Maibo.
Di momentum ini Khofifah memperhatikan nasib pendidikan anak-anak setempat.
Dia pun membuka lebar-lebar bagi anak-anak Kampung Maibo yang diizinkan orang tuanya belajar di Jawa Timur. Hal itu karena di kampung Maibo belum ada SMP, padahal ada siswa SD yang sudah kelas VI.
“Saya akan sukacita menjadi Ibu asuh dari anak yang ingin bersekolah di Jawa Timur,” kata Gubernur Khofifah.
Dia menyampaikan siswa kelas 6 saat ini, jika ada ortunya mengizinkan sekolah di Jawa Timur, akan dicarikan tempat nyaman untuk tumbuh kembang dan belajar yang baik.
Sebelumnya, Kampung Maibo memiliki nilai sejarah bagi Gubernur Khofifah, terutama di kala menjabat Menteri Sosial RI. Dia menginisiasi membangun 50 rumah tinggal layak huni (Rutilahu) di Kampung Maibo Klalin pada 2016 lalu.
Di kunjungan kedua di kampung ini pada 2017, Menteri Sosial RI Khofifah kala itu memastikan kelengkapan fasilitas umum di kampung ini.
Kini, 2023, kali ketiga Khofifah mengunjungi kampung Maibo distrik Aimas Kabupaten Sorong.
Dia menyaksikan selama perjalanan di Kabupaten Sorong, banyak sentra pertumbuhan ekonomi baru, dan permukiman baru.
“Itu artinya ada pergerakan dari masyarakat tumbuh dan maju,” ujarnya.
Sementara itu Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso mengatakan Gubernur Khofifah merupakan tokoh yang dekat dengan masyarakat Maibo.
Kunjungan Gubernur Khofifah bersama pelaku usaha dan pimpinan BUMD Jatim, diyakini akan mampu mendongkrak ekonomi di wilayahnya.
“Jadi hari ini ibu hadir tidak hanya sebagai ibu gubernur tapi juga sebagai Mama dan ibu untuk anak-anak di Kampung ini,” Kata Yan Piet Moso.
Sementara itu, Eva, warga Maibo menyebut bahwa masyarakat Maibo dekat secara emosional dengan Gubernur Khofifah.
Hal itu, karena Gubernur Khofifah adalah pemimpin pertama yang datang langsung ke rumah mereka, masuk dan sampai menitikkan air mata.
“Ketika disampaikan ibu Khofifah akan datang mereka ini sangat semangat, tanpa disuruh pun mereka langsung menyiapkan segalanya, karena memang ada hubungan emosional itu tadi,” tutur Eva.
Di sisi lain, pakar komunikasi Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut bahwa Gubernur Khofifah adalah sosok pemimpin yang memikirkan masyarakat marjinal. Ia menilai bahwa hal tersebut adalah hal luar biasa yang dimiliki pemimpin yang memiliki pemikiran yang berbeda dengan pemimpin lainnya.
“Yang menarik Bu Khofifah adalah interaksinya, interaksinya ibu dengan publik,” ucap Suko Widodo.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
